-
Menyusun Proposal Kredit Koperasi dan UKM
Tidak sedikit kalangan pengusaha, khususnya pelaku sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kesulitan mendapatkan kredit pembiayaan dari bank. Salah satunya dipengaruhi oleh kurang lengkapnya data-data yang diperlukan tidak tersaji dalam proposal yang diajukan.
Nah, untuk menepis kegagalan karena dalam menyusun proposal kredit dalam kebingungan sehingga kekurangan data dan terlihat kurang bankable. Atau sebaliknya karena keraguan yang menyelinap, apakah proposal yang disusun sudah fisible dan bankable.
Mengingat, kemampuan menyusun proposal kredit memang akan memberi banyak manfaat dalam usaha. Sebab, pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman tanpa mempelajari dahulu proposal yang diajukan. Maka, mencermati hal tersebut, proposal merupakan komplemen penting dalam mengajukan kredit ke bank, juga penting untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal telah detail mendeskripsikan tentang usaha kita prospektif atau tidak.
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh jika kita mampu menyusun proposal. Antara lain, pihak kreditur akan memprioritaskan pinjaman yang diajukan pemohon. Pemohon juga akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebi h besar. Pelaku usaha (pemohon) akan mendapatkan penghargaan karena usahanya menjadi besar dan dianggap teladan di bidangnya. Serta, mempunyai relasi yang makin luas.
Berikut ini adalah contoh susunan suatu proposal
Halaman pertama (cover) memuat nama usaha/koperasi (di atas/ tengah halaman), tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).
Halaman kedua memuat profil singkat usaha dan identitas pemilik usaha, yaitu nama, alamat dan telepon koperasi/perusahaan. Nama pengurus, karyawan dan direksi/manager, lokasi usaha dan jumlah anggota (bagi koperasi).
Isi Proposal Ringkas
Isi proposal sebaiknya diringkas dan memuat antara lain, profil singkat usaha dan identitas pemilik, total kredit yang diminta, paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi), jangka waktu pengembalian kredit, grace period (tenggang waktu), alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai, klasifikasi dan kemandirian koperasi dan kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan.Isi Proposal terdiri
- Pendahuluan, yaitu berisikan tentang latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi dan modal kerja, serta iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.
- Tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah yang diperlukan, menerangkan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana pembiayaan yang diperlukan. Juga bagaimana akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.
- Berisikan sejarah dan eksplanasi mengenai usaha koperasi, seperti informatif, factual dan tanpa emosi. Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha didirikan, teknologi dan peralatan yang digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja.
Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik
Informasi ini menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka- angka dan nama-nama, misalnya, apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah/akan dihasilkan), siapakah para pembeli produk dan saingannya. Apakah ada perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan.Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam pasar (market share). Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.
Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis, terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan. Saluran distribusi (terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan saluran distribusi pemasaran yang digunakan). Rencana pemasaran (mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi, dan eksport, serta perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir.
Aspek Produksi
Halaman yang mengulas aspek produksi harus menerangkan perihal, proses produksi dan teknologi. Untuk usaha produksi sebaiknya dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi. Untuk bidang perdagangan juga ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga penyerahan barang. Berapa kapasitas produksinya (untuk jenis usaha produksi perlu mencantumkan kapasitas produksi dan rencana produksi per tahun). Membuat peta dalam bentuk gambaran tangan yaitu menjelaskan dimana lokasi usaha berada, penting lokasi usaha itu tidak terkena larangan pemerintah. Jelaskan juga secara rinci lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/meter persegi), misalnya apakah lahan itu hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya (jelaskan apakah ada bangunan yang diperlukan untuk usaha. Perihal bahan baku dan bahan pembantu juga dijelaskan mudah/tidaknya dalam pengadaanya, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku dan system pembeliannya(tunai/kredit).
Aspek Sosial Ekonomi
Halaman ini berisikan tentang penjelasan aspek sosial ekonominya, yaitu terhadap lapangan kerja, jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja, dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha itu. Apakah ada keterikatan dengan usaha besar, kecil, mikro dan koperasi mohon dicantunkan. Demikian berkaitan dengan pendapatan, berikan penjelasan mengenai usaha yang sedang dijalanai akan memberikan pengingkatan pendapatan dan ekonomi.
Sejarah Keuangan Usaha/Koperasi
Untuk menguraikan hal ini (laporan keuangan) minimal selama dua tahun terakhir berupa, neraca, laporan laba/rugi, jenis, jumlah, dan penggunaan kredit, cashflow (arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Administrasi dan laporan-laporan lainnya. pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor dan data-data menyangkut SDM, modal, dan material. Sebaiknya bentuk laporan keuangan ini diserahkan secara lengkap dan tepat.
Proyeksi Keuangan
Pada kolom ini yang menjelaskan soal proyeksi keuangan juga harus memuat beberapa hal, yairu tentang kapasitas usaha, pembelian, dan produksi, data penjualan dan ekspor, biaya proyek dan rencana pembiayaan, anggaran uang tunai (cash budget), laporan pendapatan (laba/rugi) proforma, neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang dan sumber dan penggunaan dana.
Sifat Proyeksi Keuangan ini harus realistik, didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang kemungkinan profit atau loss.
Demikian perihal jaminan yang diberikan, juga dijelaskan tentang wujud jaminannya, berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu. Misalnya, berupa sebidang tanah dan bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan barang, atau yang lanilla. tanah dan bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan.
Penutup
Rubrik ini berisikan tentang harapan dan ucapan tarima kasih pada pihak bank (lembaga pemberi) kredit. Harapan dan ucapan terimakasih pada pihak bank
Lampiran
Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain, fotokopi KTP, SIM, rencana-rencana dalam blueprint, gambar-gambar atau foto-foto, fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta. Pendirian Usaha, identitas pengurus dan catatan-catatan penting serta data sensus dan data demografis.
Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehesif dan menarik sangat diperlukan untuk meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan kredit.
Selamat mencoba semoga berhasil. (PIP)Related Posts :
0 komentar: