• Koperasi Campina-Campina Coop

    Majid Hamidi Nanlohy
    Campina, merek makanan berbasis susu yang masyur di dunia, adalah koperasi susu yang menghimpun peternak dari Belanda, Belgia dan Jerman. Setelah sukses menyatukan koperasi di tiga negara, Campina siap melakukan merger dengan koperasi raksasa lainnya, Friesland.

    Anda mungkin bukan penggemar es krim. Tapi, ketika mendengar nama Campina, kemungkinan besar Anda tahu bahwa itu merek es krim. Ya, di Indonesia, Campina memang telah menjadi salah satu merek es krim paling terkenal. Tapi, tahukah Anda, Campina adalah sebuah koperasi peternak sapi susu?

    Dengan volume produksi yang menghabiskan 4,8 miliar kg susu per tahun (2007), Campina tentu saja merupakan industri skala raksasa. Jangkauan pemasarannya saja, menembus lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia. Di Eopa, Campina dikenal sebagai produsen jenis makanan berbasis susu lainnya, seperti susu segar, yoghurt, keju, mentega, daging tiruan (terbuat dari susu), serta bumbu.

    Es krim Campina sendiri sangat khas, karena sebetulnya bukan es tapi susu, sehingga menyehatkan. Di Indonesia, Campina sudah mulai memperkenalkan es krimnya sebagai susu, seperti yang tampak pada iklannya di televisi. Sebagai industri, Campina memang hanya konsen menyediakan produk makanan sehat untuk konsumennya.

    Awalnya, Campina adalah sebuah koperasi kecil, yang dibentuk oleh para peternak di daerah Tungelroy, Belanda, pada 1892. Ketika itu, fungsi koperasi hanya sebatas untuk menekan risiko dan menghemat biaya produksi susu setiap anggotanya. Antara lain, dengan melakukan pembelian pakan secara bersama, dan penggunaan alat pengolah susu (cooling unit) secara bersama.

    Di beberapa daerah lain, juga berdiri koperasi-koperasi petani susu. Semuanya bergerak dalam skala yang sangat terbatas. Pada 1947, terjadi langkah besar. Koperasi-koperasi peternak itu, melakukan merger. Tujuannya, agar bisa melakukan kegiatan lebih luas, terutama memproduksi susu menjadi produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.

    Dengan jumlah anggota yang lebih banyak, koperasi hasil merger yang diberi nama DMV Campina tersebut dapat mendirikan sebuah pabrik, lengkap dengan peralatan modern. Pada saat itu juga, koperasi menggunakan merek Campina untuk setiap produk yang dihasilkannya.

    Perkembangan DMV Campina, ternyata menarik perhatian para peternak yang ada di negeri tetangga, Belgia, yang juga tergabung dalam koperasi Der Verboerdering. Mulai 1980, kedua koperasi itu pun bekerja sama dalam penjualan keju, mentega dan susu bubuk Inilah langkah awal koperasi DMV Campina melakukan penjualan di luar Belanda.

    Karena perkembangannya bagus, lantas pada 1989 kedua koperasi peternak itu meningkatkan hubungannya lebih jauh lagi, yaitu bekerja sama membentuk Campina Melkunie. Pada 1997, koperasi peternak di Jerman, Milchwerke Koln/Wuppertal (MKW) yang sudah terkenal mengibarkan merek Tuffi, ikut bergabung.

    Pada 2003, ketiga koperasi tersebut melakukan merger (penggabungan) sepenuhnya. Nama Campina bukan hanya digunakan untuk merek produk, tetapi juga menjadi nama koperasi dan perusahaan. Ketika itu, produk Campina sudah melenggang di pasar lebih dari 20 negara.

    Kini, Campina berkibar sebagai panji kejayaan para peternak anggota koperasi di Belanda, Belgia dan Jerman. Dari kebutuhan susu segar sebanyak 4,8 miliar kg (2007), 3,4 juta miliar kg di antaranya dipasok oleh anggota koperasi. Jumlah anggota Koperasi Campina, mencapai 7.768 orang. Dengan prinsip working together, antara koperasi dengan anggota terjalin kerja sama produktif untuk terus meningkatkan pangsa pasar. Setiap anggota, berkewajiban menjaga agar sapinya menghasilkan susu kualitas terbaik, sedangkan koperasi berusaha mengembangkan pemasaran agar bisa memberikan harga pembelian susu yang juga terbaik untuk anggotanya.

    Peternakan sapi, umumnya menjadi usaha turun temurun dalam keluarga anggota. Karena itu, mereka bukan hanya konsen pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga pada keuntungan jangka panjang, terutama dengan menyepakati langkah koperasi untuk melakukan terus investasi dalam rangka pengembangan dan kesinambungan bisnis.

    Kendati sudah menjadi perusahaan skala internasional, Koperasi Campina tetap menjaga agar anggota terlibat sangat dekat dengan pengelolaan perusahaan, antara lain melalui kepengurusan koperasi dan komite khusus anggota yang dipilih setiap tiga tahun. Dua kali dalam setahun pengurus dan eksekutif koperasi melakukan pertemuan, untuk membahas perkembangan terakhir dari bisnis dan masalah atau aspirasi anggota.

    Agar hubungan dengan anggota bisa dilakukan secara intensif, koperasi mengelompokkannya berdasarkan distrik. Dalam kelompok distrik inilah, anggota lebih banyak melakukan pertemuan, yang hasilnya menjadi masukan untuk menetapkan kebijakan koperasi. Sebaliknya, melalui kelompok ini pula koperasi bisa lebih efektif melakukan pembinaan, khususnya menyangkut jaminan kualitas susu dari anggota.

    Sebagai peternak, setiap anggota koperasi adalah seorang pengusaha atau produsen susu yang independen. Anggota yang memiliki lahan peternakan besar, bahkan ada yang mengembangkan wisata agro. Namun begitu, mereka merasa penting untuk tetap bergabung dalam Koperasi Campina, karena kebutuhan untuk memperoleh nilai tambah setinggi-tingginya dari setiap susu yang dihasilkannya. Terlebih, koperasi juga memberikan layanan lain yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan produksi susu sekaligus menjaga kualitasnya.

    Sebagai anggota koperasi, misalnya, peternak tidak perlu pusing dengan regenerasi sapinya, karena koperasi memiliki peternakan anak sapi perah yang kualitasnya dijamin. Soal pasokan pakan juga, koperasi memberikan jaminan ketersediaannya dan anggota bisa memperoleh dengan harga relatif lebih murah dibanding di pasar umum.

    Kesinambungan bisnis Campina, bukan hanya ditopang oleh perolehan laba, tetapi juga oleh keterlibatan anggota dan kepedulian pada lingkungan. Hal yang disebut terakhir, secara konsisten diterapkan mulai dari pemeliharaan sapi oleh anggota, sampai proses produksi oleh perusahaan.

    Dengan logo hijau, Campina menjamin setiap produknya benar-benar alami, bernilai tinggi dan menyehatkan setiap orang. Dalam satu tahun, total penjualan seluruh produk Campina mencapai 4 miliar Euro. Di samping produk makanan berbasis susu, Campina juga melakukan diversifikasi bisnis dengan merambah sektor farmasi.

    Sekarang ini, Koperasi Campina sedang bersiap melakukan satu langkah besar lagi, yaitu merger dengan koperasi sejenis dari Belanda, yang juga telah mencapai skala raksasa: Friesland (di Indonesia dikenal sebagai produsen Susu Bendera). Penjajakan ke arah itu, sudah dilakukan secara intensif. Tujuannya, di samping memperbesar skala usaha, juga untuk efisiensi dan upaya memberikan pelayanan lebih baik pada konsumen, yang targetnya makin diperluas. Jika langkah ini benar-benar terwujud, bisa
    dipastikan, tidak ada industri swasta yang mampu menandingi kebesaran koperasi di sektor persusuan Eropa bahkan dunia. (Husni Rasyad)

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post