• Pers Era Orde Baru

    1. 1972, Majalah Sendi dibredel karena dianggap menghina Kepala Negara dan keluarga.
    2. 1973, Sinar Harapan dibredel, dianggap membocorkan rahasia negara (memberitakan APBN yang belum di bahas di parlemen.
    3. 1974 (Persitiwa Malari), 12 penerbitan pers dibredel.
    4. 1978, Tujuh surat kabar di Jakarta (Kompas, Sinar Harapan, Merdeka, Pelita, The Indonesian Times, Sinar Pagi dan Pos Sore) dibekukan penerbitannya untuk sementara.
    5. 1982, majalah Tempo ditutup untuk sementara waktu ketika memuat peristiwa kerusuhan kampanye pemilu di Lapangan Banteng. Sementara pada Maret 1983, ditutup lagi karena oleh Kopkamtib menyiarkan berita penurunan patokan harga ekspor minyak Indonesia.
    6. Pada Januari 1984, Majalah Expo dibredel terkait memuat serial tulisan mengenai Seratus Milyader Indonesia.
    7. Februari 1984, Majalah Topik dibredel.
    8. Mei 1984, Majalah Fokus dilarang terbit dan dicabut SIT-nya setelah menurunkan tulisan yang dianggap dapat mempertajam prasangka sosial.
    9. 9 Oktober 1986, koran Sinar Harapan dilarang terbit berlanjut densan korban Prioritas, tabloid Monitor, majalah Senang.
    10. 21 Juni 1994, pemerintah membunuh Tempo, Editor dan Detik.

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post