• Komoditi Serat Kapas Dipintal Menjadi ‘Emas’


    Selama ini kita mungkin mengenal kapas (Gossypium herbaceum L) sebagai tanaman penghasil serat untuk bahan kain atau pakaian. Tanaman kapas juga dikenal dapat berkhasiat mengobati beragam penyakit. Namun demikian, anda juga harus waspada. Karena tanaman ini juga berbahaya karena dapat menggugurkan kandungan bahkan sampai menyebabkan kemandulan.

    Kapas merupakan sebuah serat lembut yang tumbuh di sekitar biji tanaman kapas yang biasa ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Serat tersebut inilah yang kemudian digulung menjadi benang dan digunakan untuk membuat tekstil halus. Pada saat pemrosesan, kapas hanya kehilangan sekitar 10 persen saja dari berat kasarnya, sehingga memang dapat disebut sebagai tanaman yang sangat berharga.

    Polimer alami dari selulosa murni kapas ini juga membuat kapas memiliki sifat kekuatan, durabilitas serta daya serap yang unik. Kelebihan dalam tanaman kapas ini bukan hanya untuk urusan tekstil saja, karena kapas juga digunakan untuk bahan pembuatan jaring ikan, saringan kopi, tenda dan pembatas buku. Bahkan uang China pertama dan uang dolar Amerika Serikat modern juga menggunakan serat kapas.

    Sebenarnya, jika mengulik sejarah lampau, kapas ternyata sudah lama dikenal sebagai barang berkilau. Konon, sejak zaman Mesir purba tanaman ini sudah digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian. Salah satu bukti tentang penggunaan kapas ini di temukan di gua Mexico, dimana terdapat pakaian kapas yang antara lain ditenun dengan serat dan bulu.

    Para arkeolog juga mencatat, sejak ribuan tahun lalu penduduk di wilayah Amerika Selatan dan India bahkan telah menanam tumbuhan penghasil serat halus ini. Rig-Veda juga mengungkap, bertanam kapas telah dilakukan India sejak tiga ribu tahun lalu. Satu abad berikutnya, sejarahwan agung, Herodotus bahkan menulis tentang keindahan pakaian penduduk India di kala itu. Pohon kapas bahkan dilukiskannya ibarat tanaman penghasil benang bulu nan elok yang kecantikannya mengalahkan bulu biri-biri.

    Sampai saat ini, Eropa, Asia, Afrika, Amerika dan Australia dikenal sebagai penyumbang produksi kapas dunia. Selanjutnya perkembangan kapas semakin mencuat, karena kebutuhan akan bahan pakaian bukan hanya sekedar untuk penutup badan. Bisnis tekstil yang kian melebar, belum lagi ditambah dengan meroketnya budaya fashion semakin membuat kapas menjadi barang yang kian menunjukkan kelas. Serat yang dulu dipintal bukan saja menjadi benang, tetapi kini telah turut menghasilkan emas.

    Ketika Kapas Susah Bernafas
    Meski menjadi komoditi yang dicari untuk menambah geliat industri, ternyata kapas di tanah air malah seperti tersingkir. Meski peran kapas sebagai bahan sandang “disandingkan” dengan padi pada sila kelima Pancasila, tetapi laju perjalanan kapas lokal di lingkup agribisnis Indonesia seakan gagal menjadi salah satu tokoh sentral. Pembangunan pertanian ternyata lebih banyak peduli terhadap kehidupan padi, menjadikan kapas ibarat anak tiri yang dibiarkan kehilangan nafas hingga mati suri. Peranannya justru digantikan pemain asing alias produk impor. Setidaknya setiap tahun ratusan juta dolar Amerika dibelanjakan negara hanya untuk kapas luar negeri ini. Suatu hal yang sangat disayangkan, mengingat sebenarnya kita mampu mengembangkan tanaman kapas di republik ini.

    Selama ini lemahnya dalam segi produktivitas kapas sudah menjadi dilema petani, sehingga terjadi keengganan untuk bertanam komoditi ini. Mengenai kondisi tersebut rupanya pihak pemerintah mulai memperlihatkan titik kepedulian. Setidaknya, produktivitas kapas lokal mulai digenjot lagi. Seperti melepas tiga varietas kapas hibrida yang berpotensi meningkatkan volume produksi. Fasilitas luas juga dijanjikan akan dipersembahkan untuk menggairahkan agribisnis kapas. Sementara tujuh provinsi yang dilirik untuk proses pengembangan dari Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT dan Sulsel dengan luas lahan sebanyak 1,3 juta hektar.

    Sementara itu, pihak Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) juga turut membantu proses pengembangan produktivitas tanaman kapas dengan mengeluarkan jenis varietas kapas lokal baru, Karisma, yang sebagian besar kalangan petani di Nusa Tenggara Barat . Dan uji multilokasi telah di gelar di 6 lokasi di NTB, Jatim, dan Jawa Barat. Dengan tahapan uji penyakit dilakukan di Balai Besar Penelitian Tanaman Serat di Malang dan uji mutu serat di Balai Besar Bandung. Mengenai perbanyakan benih, BATAN telah menyewa tanah milik Deptan di Citayam, Depok Jawa Barat. Meski penggunanya baru pada petani tradisional di NTB, namun diharapkan kapas lokal ini juga dimanfaatkan secara luas kalangan industri tektil.

    Menurut Kepala Kelompok Pemuliaan Tanaman BATAN, Dwi Mahyani, sampai saat ini setidaknya lebih dari 80 persen kapas untuk keperluan tekstil masih harus diimpor dari luar negeri. Kapas lokal baru yang dapat memenuhi kebutuhan industri justru sulit dicari. Varietas kapas Karisma sendiri berasal dari India yang direkayasa dengan teknik mutasi, didapatkan galur-galur dan akhirnya dipilih yang terbagus dengan produktivitas tinggi, berumur genjah atau pendek serta tahan hama kapas. Karena berumur genjah maka serangan hama dipastikan tidak perlu melewati proses insektisida yang dapt melemahkan fisik tanaman. Selanjutnya biaya produksi dapat ditekan karena tanaman kapas tidak lagi membutuhkan insektisida yang cukup mahal tersebut.

    Mengembangkan tanaman kapas sebenarnya tidak akan ada ruginya. Apalagi dipastikan juga kapas bukan lagi sebagai bahan kebutuhan sandang, karena sebuah penelitian telah menunjukkan jika tanaman ini dapat menjadi alternatif kebutuhan pangan untuk mengatasi masalah kelaparan. Setidaknya memang demikian hasil penelitian ilmuwan Amerika keturunan India yakni Ganesan Sunilkumar dan Keerti S.Rathore. Melalui perombakan teknologi interferensi RNA (Ribonucleic Acid interference), ternyata dapat mengurangi gossypol, suatu zat beracun dalam bibit kapas (gossypol- suatu pigmen kuning, adalah zat beracun dalam bibit kapas). Sehingga biji kapas dapat dimakan dengan aman, dan menjadi makanan pokok masa depan di kawasan miskin, memberikan sejumlah besar sumber protein bagi manusia dan ternak.

    Biji yang telah diolah melalui teknologi ini, selain telah memenuhi standar dari FDA (U.S.Food and Drug Administration) dan WHO juga diperkirakan mampu menyuplai sumber protein yang dibutuhkan sepanjang tahun pada 500 juta penduduk di masa yang akan datang. Jadi apa kurangnya kapas?

    Biji Kapas Solusi Disfungsi Ereksi
    Tanaman kapas sendiri merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 2 hingga 3 meter dengan batang yang tegak, bula, berkayu dan warnanya hijau. Sementara daunnya tunggal dengan helaian berbentuk perisai, bercanggap menjari antara 3 hingga 5 dan memiliki tangkai yang panjangnya antara 6 hingga 10 cm. Diujung cabang terdapat bunga tunggal dan ketiak daun dengan mahkota bulat berwarna kuning yang nantinya pada proses menjelang layu akan berubah menjadi merah. Buahnya berbentuk kotak, lonjong, ujung runcing denga panjang antara 5 hingga 6 cm, dengan warna hijau jika masih muda dan menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Sementara biji kapas berbentuk bulat dengan warna hitam yang diselimuti rambut putih.

    Selain dikenal sebagai bahan pembuat tekstil atau bahan tambahan untuk produk lain, tanaman kapas juga berkhasiat untuk mengobati. Seperti kulit akar kapas (mian hua gen) yang memiliki rasa manis dan bersifat hangat, berkhasiat tonik untuk bagian lambung, limpa dan vital energi, antitusif, antiasmatik. Mampu merangsang kontraksi rahim, mempercepat kelahiran bayi, abortivum, mengurangi keluarnya darah haid, mempermudah pembekuan darah dan merangsang keluarnya air susu ibu (ASI). Sementara biji kapas (mian hua zi) rasanya pedas, sifatnya panas. Tonik untuk hati dan ginjal, menguatkan tulang punggung dan lutut, menghentikan perdarahan (hemostatis), kontraksi rahim, menekan produksi sperma, pereda demam (antipiretik), antiradang, dan pelembut kulit. Selain itu, mempunyai efek antibakteri dan antivirus.

    Bahkan, berdasarkan hasil penelitian, sejak tahun 1970 minyak dari biji kapas merupakan kontrasepsi pada pria. Fakta ini ditemukan di Cina bahwa minyak dari biji kapas yang digunakan untuk memasak akan menyebabkan ketidaksuburan (infertilitas) pada pria. Zat aktif tersebut adalah gosipol. Minyak biji kapas menyebabkan degenerasi sel yang memproduksi sperma.

    Penelitian tersebut dibuktikan melalui mencit jantan. Mencit jantan yang diberi emulsi biji kapas sebanyak 10 persen atau lebih besar menyebabkan ketidaksuburan ketika dikawinkan dengan mencit betina. Mencit jantan yang diberi emulsi, pada awalnya tampak lesu dan berkurang nafsu makannya. Hasil penelitian pemberian oral suspensi serbuk biji kapas (Gossypium hirsutum L.) pada mencit menunjukkan secara mikroskopis tampak pengaruhnya pada gambaran histologis testis hewan percobaan. Hasil penelitian pemberian gosipol asam asetat yang belum dimurnikan hasil isolasi dari biji kapas (Gossypium hirsutum L.) setiap hari selama satu minggu pada sekelompok tikus jantan menunjukkan adanya khasiat antifertilitas.

    Minyak Biji
    Pada bagian buah, bunga clan daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid. Kulit akar mengandung gosipol (asesquiterpene) antara 0,56 hingga 2,05%, asparagine, campuran resin, dan arginine. Minyak dari biji mengandung sekitar 2% gosipol dan flavonoid, serta kandungan asam lemak tak jenuh yaitu asam linoleat (54,16%) dan asam oleat (15,58%). Selain itu, terdapat asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan arakidat. Gosipol berkhasiat menekan produksi sperma dan merangsang kontraksi rahim. Tingginya kadar asam lemak tak jenuh menyebabkan penggunaannya tidak akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Bunga mengandung kaempferol, herbacitrin, quercetin, isoquercetin, gossypetin, clan gossypitrin.

    Buah muda dari tanaman kapas juga digunakan untuk pengobatan diare dan bagian daun antara lain digunakan untuk mengobati radang usus (enteritis), demam, dan batuk berdahak. Untuk mengobati diare, cuci dan potong buah kapas yang masih muda dan segar (lima buah). Rebus dengan satu gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Untuk obat yang diminum, tidak ada rekomendasi dosis. Pada pemakaian luar, giling daun segar sampai halus, lalu gunakan untuk menurap panu, luka, bakar, dan memar. Biji yang digiling halus digunakan untuk menurap herpes, scabies. Luka dan radang buah zakar (orkhitis).

    Pengobatan disfungsi ereksi (Impoten) juga menggunakan bagian biji kapas. Yakni, gongseng biji kapas (300 gram) sampai kuning sambil tambahkan arak beras 1-2 sendok teh. Gongseng pula bawang putih di tempat terpisah. Selanjutnya, giling semua bahan sampai halus. Untuk pemakaian, ambil 10 gram bubuk campuran tadi, larutkan dalam arak dan minum sewaktu perut kosong.

    Jika anda mengalami masalah penyakit gatal-gatal karena berkeringat malam, maka biji kapas juga menjadi solusi terbaik pada proses penanganan. Masukan biji kapas sebanyak 10 gram ke dalam panic email bersama tiga gelas air. Rebus dengan api kecil sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum airnya sekaligus pada waktu perut kosong sebanyak satu kali sehari. Dan jika anda ingin mengalami proses persalinan yang mudah, maka anda cukup mengiris akar kapas tipis-tipis, lalu seduh dan minum seperti minum teh. Dengan mengeluarkan gosipol dari minyak biji kapas melalui proses pengolahan lanjutan maka minyak biji kapas aman dikonsumsi dan berpotensi menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi.

    Tetapi selain mengobati, ternyata tanaman kapas juga harus diwaspadai. Karena jika dikonsumsi justru dapat berbahaya pada kesehatan. Contohnya, ibu hamil dilarang minum rebusan biji dan akar kapas karena dapat menyebabkan keguguran. Meski gosipol toksisitasnya rendah tetapi tanaman kapas dapat menimbulkan beberapa efek samping. Pada sebagian pengguna bisa timbul rasa lemah sementara yang terjadi pada fase awal pengobatan tidak memerlukan pengobatan. Sekitar 1,2 % pengguna timbul rasa mual dan muntah, sebagian lagi mengeluh menurunnya hasrat seksual. Bisa timbul hipokalemia pada sebagian pengguna obat ini tanpa menimbulkan gejala akibat kekurangan kalium. Sebaliknya, pemakaian obat ini dilakukan dengan pengawasan herbalis berpengalaman. Sebab jika salah penanganan memang sangat membahayakan!.

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post