• Memulai Usaha Kecil

    Di era sekarang ini sebaiknya menjauhkan angan-angan dan pola pola pikir kita yang masih mengharapkan sebagai orang suruhan. Sudah tenaga terkuras, waktu tersita habis dan seolah hidup kita pun digadaikan hanya untuk beberapa ratus ribu saja dalam satu bulan. Sudah begitu, cara mendapatkan pekerjaan itu sangat sulit, dikontrak pula serta upahnya pun standar minimum regional.

    Sementara kebutuhan kita tak berbeda dengan mereka yang berpenghasilan besar. Dengan yang mempekerjaan kita. Nilai uangnya tak ada perbedaan antara yang dimiliki buruh dengan majikannya. Wajar kalau kita selalu kelabakan untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.

    Untuk itu, mulailah saatnya bangkit menjadi orang yang mampu menyuruh orang lain untuk membantu kita menghasilkan uang. Mereka kita kerjakan di tempat usaha kita. Ladang penghasilan kita. Selain, mendapat pujian banyak pihak, termasuk pemerintah karena kita dapat membantu mengatasi pengangguran, juga berani bangkit menjadi usahawan tangguh di tengah persaingan global yang ketat.

    Sebagai insan yang hidup dalam era informasi yang serba digital ini, jangan takut tidak bisa melakukan usaha yang kita inginkan. Semua panduan telah tersedia di dunia maya, tinggal mengunduh saja bermacam ilmu itu.

    Artinya, untuk memulai usaha apa yang kita inginkan tidak ada kelirunya, kita mencari informasi yang sangat berguna. Seperti tersaji berikut ini ada beberapa arahan tepat sebagai tips, agar apa yang kita usahakan itu tidak sia-sia. Inilah beberapa tips itu sebagai arahan agar bisa mendukung kita mencapai kesuksesan.

    1. Mulailah dari kesenangan pribadi. Carilah usaha yang dekat dengan kesenangan atau kemampuan pribadi. Sebab, kemampuan itu merupakan modal kita yang pertama. Selanjutnya, kita bisa merenungkan, apa saja yang telah dikuasai serta kita mampu mengerjakannya dengan baik. Kemampuan ini akan berkembang terus, dan kita yang tahu seluk-beluknya. Bahwa setiap usaha mempunyai kerumitan dan permasalahan sendiri.

    2. Mengukur peluang dari usaha baru yang akan kita buat. Semua usaha baru dimulai karena ada kebutuhan. Setelah kita mengidentifikasi adanya kebutuhan, barulah ada pasar yang potensial.

    3. Mencari modal atau partner. Jika tidak punya modal sendiri, maka kita perlu mencari kerja sama dengan orang lain. Tapi berhati-hati dalam masalah administrasi keuangannya, karena banyak kasus penipuan. Banyak partner yang curang atau nakal. Jika kita hanya punya kemampuan, misalnya, ada kemungkinan partner kita akan “menendang” kita keluar, begitu dia dan anak buahnya menguasai keahlian yang diperlukan tersebut. Kita perlu menempatkan orang yang dapat dipercaya untuk mengawasi keuangan, kalau bisa di tangani sendiri soal uang ini. Selalu berhati-hati agar tidak ditipu orang.

    4. Untuk pertama kali, makin kita terlibat langsung, makin baik. Setelah usaha kita cukup anak buah, kita bisa mulai mendelegasikan wewenang pada bawahan. Usaha kecil pada awalnya harus ditangani sendiri. Karena sistem administrasi dan organisasinya belum mapan, mudah terjadi penyimpangan jika kita serahkan pada orang lain. Seandainya kita tidak bisa menjalankan dan mengawasi langsung, kita akan mudah “dikerjain” atau ditipu karyawan atau rekanan.

    5. Pertimbangkan Lokasi dan Tata Letak dengan baik. Untuk usaha kecil dalam bidang penjualan, promosi terbaik adalah lokasinya. Tata letak pabrik dan toko yang baik akan mempermudah kemampuan produksi.

    6. Kecuali usaha yang perlu modal dan lokasi besar dan bisa mengganggu lingkungan, untuk usaha kecil pada awalnya tidak perlu memusingkan masalah ijin dan surat-surat. Sambil jalan, kita perlu mengurus badan usaha. Bentuk PT lebih disarankan, bila kita menjual produk dan jasa kita ke perusahaan-perusahaan, karena akan berhubungan dengan prosedur pajak. Selanjutnya, surat-surat sering diperlukan dalam pemasaran dan hubungan dengan bank. Untuk itu kita bisa tanyakan pada notaris, dan membuat badan hukum PT perlu beberapa juta rupiah.

    Berikut ada beberapa contoh kasus yang dapat kita gunakan untuk menambah motivasi agar dapat sukses seperti mereka. Misalnya, latar belakang Ibu Mooryati Soedibyo yang mengawali membangun usaha pada tahun 70-an, dengan memulai usahanya dari pengetahuan dan kemampuan membuat jamu yang diajarkan dalam lingkungan keraton, karena dia adalah keturunan ningrat. Walaupun saat itu perempuan keraton dianggap aneh berbisnis jamu, tetapi karena ditekuni maka dalam waktu beberapa tahun saja, dia bisa membangun beberapa pabrik, bahkan tanpa modal kredit bank. Kita kenal usahanya sekarang dengan merek terkenal, yaitu Mustika Ratu (yang juga diilhami oleh lingkungan keraton).

    Contoh lainnya adalah Bisnis Keamanan (Security Business), seperti diceritakan Toto T SH MM dalam acara Solusi Rhenald Kasali di ANTV, Kamis 28 Juni 2001, 21.00. kisahnya Pak Toto ini mendirikan perusahaan jasa keamanan, dengan lebih dari 650 karyawan, sejak tahun 1999. Latar belakangnya yang sejak 1992-1997 bekerja di grup perusahaan Lippo, dimana dia menjadi manajer SDM dan sering menset-up sistem keamanan. Dia lahir dan dibesarkan dalam lingkungan preman yang kasar dan keras. Sampai dewasa dia terbiasa berkomunikasi dengan para preman dan penjahat.
    Karena kemampuannya itu, Toto menawarkan jasa antara lain, menyewakan petugas security, konsultan security, melakukan survey dan men-setting security system klien dan VIP protection.

    Peluang bisnis security ini antara lain, satpam atau penjaga keamanan yang sudah lama biasanya cenderung lalai atau bisa disogok. Penjaga sebetulnya perlu rotasi tugas secara rutin, tetapi hal itu sulit bila perusahaannya masih berukuran kecil. Klien menuntut agar satpam melakukan SOP dengan baik. Klien sering masih enggan berhubungan dengan polisi atau tentara. Kadang-kadang perlu ada jasa “penengah” agar memudahkan komunikasi keduanya. Modalnya relatif kecil, tidak perlu lokasi kantor yang besar.

    Kunci Keahlian Bisnis
    Kemampuan pengelola untuk berkomunikasi dengan ”dunia hitam” dan kalangan penegak hukum. Kemauan pengusaha/manajemen untuk mempertahankan komunikasi langsung dengan klien, misalnya dengan hotline 24 jam. Seleksi petugas security, antara lain agar tidak terjadi konflik koneksi, maka divisi rekrut dipisahkan tersendiri.

    Persyaratannya antara lain memiliki IQ, orang yang bisa ”sangar” tetapi juga bisa ramah sesuai situasi. Kemampuan melakukan Analisis Ancaman, yaitu analisis klien dari segi potensi ancaman apa saja yang dihadapi klien. Misalnya analisis lingkungan, untuk melihat potensi ancaman dari dalam dan luar lingkungan perusahaan. Misalnya, perusahaan perlu berhubungan baik dengan lingkungan sekitar (formal dan non formal) dalam rangka meminimalkan potensi ancaman luar.

    Selain contoh latar belakang yang berhasil dalam membangun usaha juga ada kasus di bawah ini boleh dicermati, tujuannya agar kehati-hatian dan waspada dalam bisnis adalah perlu dinomor satukan.

    Kasus ini pernah menimpa pengusaha yang pernah sukses karena pengalaman dan keahlian di bidangnya, tetapi kena musibah karena penipuan dan lain hal. Sebut saja sosok tersebut adalah Pak Y, pengusaha asesori mobil. Informasi penting ini pernah dituturkan kepada seorang supir taksi, pada suatu sore, 27 Juni 2001. Katanya, pada 1996 dia pernah membuka usaha pabrik lampu mobil. Dia belajar kemampuan itu setelah bertahun-tahun bekerja di Krekot, wilayah penjualan suku cadang mobil. Kapasitasnya sampai 5.000 buah per bulan. Pada waktu itu lampu mobil modalnya Rp 3.000 dan dijualnya Rp 10.000.

    Pada 1997 dia jatuh bangkrut, karena ditipu orang dan membeli tanah sengketa. Modalnya yang ratusan juta bahkan miliaran habis dalam sekejap, dan bahkan dia harus kontrak rumah. Walaupun sempat frustrasi tiga tahun, dia berusaha bangun lagi, walaupun merangkak dari nol dengan menjadi supir taksi. Dia tetap masih punya keahlian membuat lampu mobil. Dia bisa membuat lampu mobil (dari kaca mika) dengan penampilan yang sangat mirip suku cadang aslinya.

    Suatu ketika dia pernah ditawari kerja sama oleh seorang pengusaha kaya dari Surabaya. Si pengusaha itu menawari modal dengan syarat bahwa keuangan (hasil penjualan) masuk semuanya ke pengusaha tersebut. Pak Y hanya boleh menjual, tetapi tidak boleh menerima uangnya. Tentu Pak Y tidak mau dan menolak, karena dengan cara itu berarti dia terikat dalam segi keuangan dan tidak akan bisa bebas mengumpulkan modal sendiri.

    Dia pun terus mencari partner dan modalnya sudah punya. Keterampilannya membuat kaca mobil dan kemampuan memasarkan serta mengatur usaha, hasilnya mampu memperoleh keuntungan besar dari usaha yang digelutinya itu. Tetap waspada dan hati-hati dalam bisnis. Selamat mencoba!

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post