• Koperasi di Johor Malaysia - Johor Cooperative

    Berbekal manajemen yang rapi dan dukungan pemerintah, koperasi di Johor mampu tumbuh kuat. Mereka pun berprestasi di tingkat nasional.

    Johor cukup strategis dalam peta perekonomian Malaysia. Apalagi, negara bagian Malaysia ini sangat berdekatan atau hanya dipisahkan selat sempit dengan Singapura, salah satu magnet perekonomian Asia.

    Keuntungan secara geografis dengan Singapura, rupanya dimanfaatkan betul oleh pemerintah negara bagian Johor, guna membangun akses ekonomi atau bisnis dengan negara pulau itu. Pembangunan infrastruktur pun dilakukan. Sebuah jembatan antarpulau bernama Tambak Johor kokoh berdiri. Satu lagi jembatan yang akan menghubungkan kedua negara sedang disiapkan.

    Kini terbukti, lalu lintas manusia dan perdagangan antarkedua negara semakin lancar. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi Johor turut terpacu. Kesamaan struktur penduduk kedua negara juga cukup menunjang, yaitu golongan warga Melayu, keturunan Cina, dan keturunan India.

    Hanya saja, perekonomian Johor masih dikendalikan warga keturunan Cina dan India, sementara warga pribumi (Melayu) kontribusinya masih relatif kecil. Ketertinggalan peran warga pribumi dalam perekonomian Malaysia, pernah dicoba untuk diminimalkan melalui serangkaian kebijakan ekonomi pemerintah (saat itu) Mahathir Muhammad, yang cenderung memihak kaum pribumi.

    Dalam perkembangannya, “terapi” Mahathir tidak seluruhnya manjur untuk mengangkat peran pribumi dalam lapangan ekonomi negara. Faktanya, sektor ekonomi utama masih tetap dikuasai warga keturunan Cina dan India. Maka itu, kini pemerintah Malaysia—juga diikuti negara bagian Johor, mencoba membuat kebijakan pengimbangan ekonomi nasional melalui pemberdayaan koperasi. Koperasi diharapkan menjadi wadah guna membangun kekuatan ekonomi secara kolektif, yang banyak melibatkan kaum pribumi.

    Dalam beberapa dekade terakhir, usaha perkoperasian di Johor tumbuh pesat. Beberapa koperasi di negara bagian ini kerap menjadi koperasi terbaik di Malaysia. Bahkan, sejumlah tokoh koperasi nasional di Malaysia, mengawali karirnya di berbagai koperasi di Johor.
    Gerakan koperasi pertama kali bertapak di Malaysia jauh sebelum negara itu terbentuk pada pertengahan dekade 50-an. Pada tahun 1922, sebuah koperasi untuk pertama kalinya berdiri dengan nama Syarikat Bekerjasama-sama Kampung Tebuk Haji Musa. Pada kisaran waktu yang sama, berdiri pula The Federated Malay States Posts and Telegraphs Cooperative Thrift and Loan Society. Koperasi ini kelak bertransformasi menjadi Koperasi Kakitangan Telekom Malaysia Berhad, disingkat Kotamas. Setelah itu, koperasi kemudian menyebar ke negara-negara bagian lainnya, menyeberang ke Sarawak pada 1949 dan di Sabah tahun 1959.

    Menurut Muhammad Jaapar Muhayat, petinggi di Jabatan Pembangunan Koperasi Johor, perkembangan koperasi di wilayahnya sangat menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya jumlah koperasi dan anggota koperasi di wilayah itu.

    Kini setidaknya ada 440 koperasi di Johor dengan jumlah anggota sekitar 350,000 orang, serta total aset senilai RM 420 juta serta simpanan tunai sekitar RM 141 juta. Sejumlah koperasi dengan manajemen yang sangat baik dapat ditemui di Johor, antara lain Koperasi Guru-Guru Johor Berhad, Koperasi Uni¬versiti Teknologi Malaysia Berhad, dan Koperasi Permodalan Melayu Negeri Johor Berhad.

    Koperasi Guru-Guru Johor yang didirikan pada 11 September 1953, kini memiliki aset sebesar RM 8,36 juta, atau sekitar Rp 33 miliar (data tahun 2002). Koperasi para guru itu selain menyediakan layanan simpan pinjam, juga aktif dalam perdagangan barang-barang konsumsi, dengan jenis usaha yang kian meluas.

    Koperasi Universitas Teknologi Malaysia, juga hadir sebagai salah satu koperasi terbaik di Malaysia. Koperasi ini sekarang memiliki 2.547 anggota terdiri atas dosen, karyawan, dan profesional di UTM, baik yang ada di Johor maupun Kuala Lumpur. Didirikan tahun 1948, Koperasi UTM kini mengelola berbagai jenis usaha, seperti toko buku, kafe, mini mar¬ket, bengkel, dan leasing barang-ba¬rang elektronik.

    Adapun Koperasi Permodalan Melayu Negeri Johor Berhad adalah koperasi yang menyediakan kredit usaha yang sangat kesohor di tanah Johor. Berdiri pada 1965, atas prakarsa Tan Sri Dato’ Haji Basir Bin Ismail, seorang tokoh yang menyadari pentingnya pribumi Melayu bersatu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Koperasi ini kini mampu meraup sisa hasil usaha sebesar RM 1,45 juta.

    Dukungan pemerintah Malaysia dalam pembangunan koperasi juga cukup kuat. Seperti halnya di Indonesia, pemerintah Malaysia menyediakan bantuan dana dan teknis dan pendidikan kepada kalangan koperasi. Setiap tahun, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada koperasi-koperasi berprestasi. Penghargaan tahun ini dianugerahkan kepada Koperasi Perumahan Kluang Berhad sebagai koperasi yang berkualitas se Johor. Penghargaan juga diberikan kepada Prof Madya Mohammad Ali Hasan sebagai Tokoh Koperasi Johor 2005.

    Prof Mohammad Ali Hasan adalah Ketua Koperasi Permodalan Melayu Negeri Johor Berhad, yang juga menjadi dosen di Universitas Teknologi Malaysia. Sebelumya, pada 2001, dia meraih penghargaan Tokoh Koperasi Tingkat Nasional.

    Pada 10-12 September 2005, sepuluh Koperasi Terbaik di Johor melakukan kunjungan ke Indonesia. Rombongan yang beranggotakan sekitar 40 orang itu mengunjungi Bandung dan Jakarta. “Kami memperoleh banyak pelajaran selama kunjungan di Indonesia, terutama dalam hal koperasi pemuda dan koperasi wanita,” ujar Jaapar Muhayat.(Husni Rasyad)

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post