-
Komoditi Jahe Diincar NASA
Selama ini kita mengenal jahe (Zingiber officinale), sebagai salah satu pelengkap bumbu untuk urusan dapur. Meski banyak juga yang memahami khasiat jahe sebagai tanaman yang rasanya hangat dan cenderung pedas untuk pengobatan tradisional. Dari mengatasi urusan perut, stroke hingga mabuk perjalanan. Bahkan, pihak NASA pernah tertarik meneliti jahe sebagai upaya mengatasi masalah mabuk para awak NASA dalam perjalanan ke luar angkasa.
Sepak terjang jahe sendiri sebagai tanaman yang banyak diminati sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Tetapi mengenai asal tanaman ini, sampai kini masih menjadi suatu perdebatan. Dimana beberapa pihak meyakini jika jahe merupakan tanaman asli dari India. Sementara tidak sedikit pihak justru percaya jika Republik Rakyat Cina Selatan merupakan negara asal tanaman ini. Tetapi jika ditelusuri proses perkembangannya, dari India, jahe rupanya dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah.
Kemudian pada zaman kolonialisme di wilayah Asia, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan ini kemudian cepat terdongkrak popularitasnya di benua Eropa. Namun, karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya dapat dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Sementara produsen jahe terbesar di dunia masih dipegang Equador dan Brasil.
Jahe dapat tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80 persen dan tanah lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi demi pengoptimalan produksi. Dan harus digarisbawahi, tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.
Dalam wujudnya, jahe sendiri merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari basaha Yunani- zingiberi, sedangkan dari bahasa Sansekerta dikenal singaberi.
Batang jahe adalah batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Dengan akar berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Sementara bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Sebagai produk yang diminati, jahe saat ini dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Kondisi ini antara lain disebabkan karena rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak mampu bertahan lama jika disimpan di gudang. Sehingga harus dilakukan pengolahan secepatnya agar tetap layak untuk dikonsumsi. Dari masalah ini kemudian muncul ide pemasaran jahe dari beragam bentuk serta kegunaan, diantaranya jahe segar, awetan jahe, jahe bubuk, minyak jahe dan oleoresin jahe.
Jahe kering merupakan potongan jahe yang kemudian dikeringkan. Jenis ini sangat populer di pasar tradisional. Awetan jahe merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar, terutama jahe muda. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah acar, asinan, sirup, dan kristal jahe. Jenis ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia. Lalu ada juga jahe dalam bentuk bubuk, yang merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering. Dan pada perkembangannya, ada juga Oleoresin jahe yang merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35 persen.
Varietas jahe yang dikenal luas di pasaran diantaranya, jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah. Jahe gajah merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih. Jahe kuning merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning. Lalu jahe merah merupakan jenis jahe yang memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah.dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Selain menjadi bahan jamu, kita juga mengenal jahe sebagai bahan untuk pembuat sekoteng, bandrek, dan wedang jahe yang merupakan minuman yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan. Sementara di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Dan di Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Demikian pula masyarakat Eropa senang dengan sirup jahe.
Cerita tentang ketertarikan pihak NASA untuk mengatasi mabuk perjalanan luar angkasa dengan jahe, jelas bukan anekdot semata. Dalam kenyataannya, memang jahe selama ini terbukti berkompeten dalam urusan mengatasi masalah tersebut. Terutama untuk urusan pengobatan tradisional dan pergerakan usaha kecil tanah air, jahe tentu tidak hanya sebagai bumbu pelengkap masakan saja. Tetapi juga rutin mengisi celah bakul para Mbakyu jamu gendong.
Dan apabila dikemudian hari jahe juga mampu mengatasi masalah mabuk perjalanan luar angkasa, bukan tidak mungkin jika sebelum terbang para awak NASA diwajibkan menggelar ritual minum jamu jahe terlebih dahulu.
Resep Bikin Dada Montok
Sebenarnya, memang tidak ada yang tahu persis asal mulanya tanaman jahe ini. telah dikenal sebagai bumbu dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu. Di China, jahe kering telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Dari daratan Tiongkok ini juga di temukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi. Selain di negeri China, India juga diketahui menjadi salah satu negara penyebaran komoditas ini.
Negara-negara barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat traditional. Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke 11. Dan dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di Inggris, setelah lada hitam. Sankin diminatinya di Eropa saat itu, harga bumbu dapur ini meroket tajam. Bahkan, untuk memperoleh 1 pon (setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang nilainya setara dengan seharga seekor domba!
Dalam kamus pengobatan China, ada sedikit perbedaan antara jahe segar dengan jahe kering. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung, nyeri perut, diare, batuk dan rematik.
Untuk di wilayah India, jahe segar juga dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma , batuk dan rasa nyeri yang hebat dan mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguuan pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik. Bahkan, pada abad ke 19, sari jahe menjadi obat asma dan batuk yang popular di India. Untuk obat batuk, sari jahe di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.
Berbeda kondisi di benua Eropa, dimana kebanyakan orang Eropa minum teh jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum dua atau tiga cangkir penuh teh jahe dapat mengurangi gejala gout (penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.
Pada perkembangan zaman, peniliti modern ternyata tetap mempertahankan jahe sebagai bahan pengobatan. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam. Melalui proses penelitian dengan percobaan tikus, ternyata jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro (laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (bersifat antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga menghambat pertumbuhan dari kuman.
Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan ( anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).
Pada umumnya penelitian jahe diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat dari jahe segar dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe kering mampu memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.
Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukak ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.
Selain itu, rupanya, kandungan jahe senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat antioksidan, diyakini mampu sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini:
Obat masuk angin, ramuan: ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Obat sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah), ramuan: ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.
Obat Mencegah mabuk kendaraan, ramuan: ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Obat Terkilir, ramuan: ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo), ramuan: ambil 30 gr jahe, cuci bersih lalu dijus. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.
Obat mengatasi cacing gelang, ramuan:ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih. Lumatkan, campur dengan segelas air. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. Minum ramuan ini tiga kali sehari. Obat Rematik, ramuan:siapkan satu atau dua rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara kemudian tumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit.
Obat Membuat payudara menjadi montok dan berisi. Ramuannya, masukkan dua ruas jahe segar yang telah dikupas kulitnya, ke dalam segelas susu murni yang panas. Tambahkan satu sendok teh gula. Minumlah menjelang tidur malam setiap hari. Jika anda seorang wanita yang memang ingin terlihat seksi, tidak ada salahnya mencoba resep tradisional ini. Setidaknya tidak perlu melakukan suntik silikon atau nekad menghadang maut seperti melakukan operasi.Related Posts :
0 komentar: