• Rugi Kehilangan Waktu - Time is Money

    Kita akan sangat merasa rugi jika kehilangan uang atau harta benda yang lain, tapi cenderung biasa saja jika kehilangan waktu. Padahal, waktu jauh lebih berharga dari uang.

    Time is money. Ungkapan yang dipupulerkan orang Inggris ini, mungkin sudah saatnya direvisi. Seja­tinya, waktu jauh lebih berharga dari uang. Jika kehilangan uang, masih ada peluang untuk mencari gantinya, kapanpun. Tapi, kehilangan waktu? Waktu tidak akan pernah terulang, bahkan berhenti sedetik pun. Ia terus saja berjalan.
    Orang yang sukses dan gagal, diberi Tuhan waktu yang sama setiap harinya, yaitu 24 jam. Yang membedakan adalah, bagaimana mereka memanfaatkan setiap waktu yang berjalan. Tentu saja, kita tidak ingin masuk dalam kelompok orang yang gagal meraih sukses. Tapi, apakah kita sadar terhadap perampok waktu (time robbers) yang setiap detik selalu mengintai?

    Bentuk sang perampok bisa bermacam-macam. Marilah kita lihat sedikit contoh saja. Salah satunya interupsi. Misalnya, ketika sedang konsentrasi bekerja, tiba-tiba ada seorang kawan menelpon, kirim sms, bahkan me­ngajak ngobrol. Atau, tiba-tiba saja kita sendiri tergoda untuk main game di komputer, chating, atau sibuk dengan facebook. Perampok ini bisa membuat pekerjaan kita tidak selesai tepat waktu, atau selesai dengan kualitas di bawah standar karena konsentrasi kita terpecah.

    Penundaan, juga merupakan perampok waktu yang berbahaya. Saat kita mau mengerjakan sesuatu, tiba-tiba kita berpikir untuk menundanya, karena merasa masih punya waktu sampai dead-line. Penundaan itu bisa dilakukan secara sadar atau tanpa sadar, yaitu dengan cara mengerjakan pekerjaan lain yang sebetulnya tak perlu.

    Kemudian, perubahan prioritas. Awalnya kita kerjakan sesuatu, setelah setengah jalan, tiba-tiba ada hal yang dirasakan mendesak. Kita pindah melakukan pekerjaan yang mendesak itu, hingga pekerjaan utama terbengkalai.

    Perampok lainnya adalah perencanaan yang buruk. Mengerjakan hal yang tidak kita rencanakan. Ini karena kita tidak memiliki perencanaan yang baik. Kita tidak punya rencana hari ini harus mengerjakan apa. Mana yang penting, dan mana yang harus didahulukan. Atau mana yang bisa dikerjakan belakangan. Melompat-lompat, sesuka kita. Memang susah bekerja dengan perencanaan. Kita inginnya mengerjakan apa yang kita inginkan. Sesuai dengan mood kita.

    Selanjutnya, silakan Anda menambahkan contoh lain, yang pernah atau sering Anda alami. Mulai sekarang, jangan hamburkan waktu Anda untuk kegiatan yang kurang atau tidak berguna. Ali bin Abi Thalib, sahabat sekaligus menantu Nabi Muhamamad SAW, mengingatkan dengan tegas: “Waktu adalah pedang. Ia bisa membawa manfaat, atau menebas leher pemiliknya.”

    Related Posts :



0 komentar:

Leave a Reply

Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post