• Komoditi Rumput Laut
    Bangsa China sejak dahulu kala telah dikenal sebagai bangsa yang kaya dengan pengolahan sejumlah sumber daya alam. Sekitar tahun 2700 sebelum masehi, diketahui bangsa China telah melakukan pengolahan terhadap rumput laut. Hasil pengolahan rumput laut itu ada yang digunakan sebagai bahan sayuran dan juga sebahai bahan dasar obat-obatan.

    Di belahan dunia lain, bangsa Romawi juga telah diketahui menggunakan rumput laut sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik. Dan seiring perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, serta teknologi, bangsa Spanyol, Perancis dan Inggris menggunakan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas. Demikian juga bangsa Irlandia, Norwegia dan Scotlandia, mengolah rumput laut sebagai sumber pupuk tanaman.

    Melihat begitu besar manfaat dan kegunaannya, tidak salah jika rumput laut sebagai komoditas perdagangan yang memiliki prospeknya makin cerah, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun kebutuhan ekspor. Dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut, maka pengembangan industri pengolahan rumput laut merupakan salah satu alternatif yang perlu diwujudkan.

    Di Indonesia, perkembangan industri pengolahan rumput laut sesungguhnya telah cukup lama diketahui. Sekitar tahun 1930, rumput laut telah diketahui masyarakat di Indonesia sebagai bahan pangan dalam pembuatan agar-agar. Kemudian sekitar tahun 1989, dikembangkan industri keragenan dan selanjutnya pada 1993 berkembang menjadi industri alginat.

    Jadi, saat ini rumput laut telah dimanfaatkan di seleuruh dunia sebagai bahan baku industri agar-agar, keragenan, alginat, dan furselaran. Produk hasil ekstraksi rumput laut itu banyak digunakan sebagai bahan pangan, bahan tambahan, atau bahan pembantu dalam industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, kertas, cat, dan lain-lain. Selain itu rumput laut juga digunakan sebagai pupuk dan komponen pakan ternak atau ikan. Rumput laut bisa dijadikan sebagai komoditi unggulan bagi Indonesia. Pasarnya masih sangat potensial. Menurut data dari Ditjen Perikanan, saat ini hasil budidaya rumput laut Indonesia berada di posisi tiga dunia setelah Philipina dan China. Sedang untuk hasil produksi agar-agar, Indonesia menempati posisi kedua setelah Chilie.

    Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sulawesi Selatan, rumput laut saat ini termasuk satu dari 10 komoditas ekspor yang menjadi primadona. Diketahui pada tahun 2005, sebanyak 23.648 ton rumput laut diekspor ke berbagai negara dengan nilai ekspor mencapai US$ 4,5 juta. Selain diekspor, sebagian produksi rumput laut digunakan untuk memenuhi permintaan industri dalam negeri. Sejumlah negara seperti China, Singapura, dan beberapa negara di Eropa, menjadi tujuan ekspor rumput laut asal Sulsel. Tingginya permintaan ekspor ini jauh melebihi produksi rumput laut Sulsel. Pada 2005 produksi rumput laut Sulsel baru mencapai 50.000 ton.

    Sebagai agro based industri, sebenarnya industri pengolahan rumput laut di Indonesia punya prospek bagus, karena tersedianya sumber bahan baku yang melimpah, sumberdaya manusia, dan teknologi serta peluang pasarnya cukup besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Namun, mewujudkan industri pengolahan rumput laut sebagai agro based industri, bukanlah pekerjaan yang mudah. Diutamakan syarat, yakni terjalinnya sinergi yang baik antara faktor-faktor terkait, dan yang terpenting adalah adanya dukungan dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada petani rumput laut.

    Bisnis Ramah Lingkungan
    Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai seaweed. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati.

    Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan mbak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, rumput laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.

    Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah euchema cottonii dan gracelaria sp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya rumput laut ini, diantaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

    Di seluruh dunia, terdapat lebih kurang 12 pembahagian utama, mengandungi lebih kurang 65 spesis rumput laut. Ia biasanya dijumpai di kawasan teluk, muara dan perairan pantai mulai daripada tengah kawasan pasang surut (cetek) hinggalah ke kawasan kedalaman 50 atau 60 meter. Kebanyakan spesis ditemui di kawasan persisiran pantai yang cetek.

    Rumput laut hidup dalam semua jenis substrat dari selut ke batu. Hamparan rumput laut yang luas amnya terdapat pada substrat seperti selut dan pasir. Rumput laut meliputi kawasan perairan pantai dari kawasan iklim tropikal (panas) ke kawasan iklim temperat (sejuk). Bilangan spesis adalah lebih besar di kawasan tropik. Hanya dua spesis, Halophila ovalis dan Syringodium isoetifolium, dijumpai di kedua dua kawasan iklim.

    Dari jumlah 65 spesis rumput laut yang sekarang ini terdapat di seluruh dunia, lebih dari 30 spesis dapat ditemui dalam perairan Australia, 8 spesis dalam perairan Filipina dan 13 spesis dalam perairan Malaysia. Komuniti rumput laut yang paling besar kepelbagaiannya adalah di bahagian timur laut Queensland, Australia dan merupakan bahagian flora yang penting di kawasan Great Barrier Reef.

    Upaya pengembangan budidaya rumput laut di masa mendatang, haruslah terus menerus memperhatikan daya dukung lingkungan. Bukan sekedar mengejar nilai ekonomi semata, yang akhirnya malah menjauhkan dari tujuan awal. Selain dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, budidaya rumput laut juga memberikan dampak positif bagi pelestarian terumbu karang. Seperti yang dilakukan petani di wilayah Bali Barat dan Sulawesi Selatan, budidaya rumput laut ternyata berhasil mengurangi kerusakan terumbu karang.

    Namun, kenyataan di Sulawesi Selatan dan Bali, itu sungguh kontras dengan yang terjadi pada daerah lain di Kawasan Timur Indonesia. Di Flores, Malaku, dan daerah sekitarnya, gairah warga setempat yang dulu begitu tinggi membudidayakan rumput laut kini merosot lagi. Persoalannya, pertama, usaha budidaya tersebut tidak didukung dengan pemasaran yang terpadu. Setiap hari, mereka selalu berhadapan dengan tengkulak yang cenderung menekan harga dengan dalil biaya pengangkutan kapal yang mahal dari Flores ke Surabaya.

    Hal itu terjadi karena industri pengolahan, baik setengah jadi dan jadi hanya beroperasi di Pulau Jawa. Akibatnya, harga rumput laut kering berkualitas terbaik di tingkat pembudidaya di Flores, Maluku dan sekitarnya masih rendah, yakni hanya berkisar Rp 3.000-Rp 3.500 per kilogram.

    Kedua, kurangnya penyediaan bibit rumput laut yang berkualitas. Padahal, setiap bibit hanya boleh dipakai paling banyak empat kali musim tanam secara berturut-turut. Setelah itu harus diganti dengan bibit baru. Langkah tersebut adalah bagian dari upaya menjaga stabilitas mutu produksi. Artinya, pengalokasian dana untuk usaha perikanan seharusnya didasarkan potensi yang dimiliki daerah itu. Semakin banyak potensi, makin besar pula dana yang dialokasikan.

    Ketiga, tidak adanya tenaga penyuluh yang khusus menangani rumput laut. Lalu, keempat, belum adanya tata ruang yang membagi lokasi untuk usaha pembudidayaan.
    Dari keempat masalah itu, pemasaran menjadi persoalan paling serius. Di sini tugas pemerintah mendorong pendirian industri pengolahan rumput laut di sekitar lokasi produksi. Manfaat yang bisa dipetik, antara lain memutuskan mata rantai tengkulak dan meningkatkan harga di tingkat pembudidaya. Bahkan, pembudidaya takkan lagi dibebankan biaya transportasi. Lebih penting lagi, pembudidaya akan mengetahui secara transparan kualitas rumput laut seperti apa yang diinginkan industri. Di samping itu, kehadiran industri pengolahan di luar Pulau Jawa merupakan bagian dari pemerataan dan keadilan pembangunan nasional.

    Pangan Lezat Penuh Khasiat
    Trend gaya hidup sehat dengan pola makan tinggi serat semakin membudaya. Karenanya, banyak masyarakat yang berlomba-lomba memburu rumput laut. Sebab diketahui, rumput laut kaya dengan serat dan khasiat. Beragam hasil olah rumput laut dapat dijumpai di pasaran, mulai dari yang kering, bubuk maupun yang segar.

    Beberapa produk rumput laut yang popular diantaranya, Nori, dibuat dari rumput laut yang dihaluskan. bubur rumput laut ini kemudian dihamparkan dengan ketebalan yang sangat tipis. Proses selanjutnya dikeringkan sehingga bentuknya lembaran menyerupai kertas. Nori banyak digunakan pada masakan Jepang, mulai dari pembungkus sushi, udang gulung atau rollade goreng. Pilih nori yang lentur, kering dan warnanya hitam mengkilat.

    Kombu dan Wakame Sejenis ganggang laut yang dikeringkan. Kombu adalah bahan dasar membuat kaldu pada masakan Jepang. Setelah direbus kuahnya untuk kaldu dan kombunya digunakan untuk isi soup, salad atau tumisan. Sedangkan wakame, bentuknya hampir menyerupai kombu, biasanya digunakan untuk campuran salad, isi soup atau campuran mie. jangan merebus wakame lebih dari satu menit untuk mendapatkan citarasa yang maksimal.

    Manisan Rumput Laut Diperoleh dari rumput laut segar, kemudian dicuci, direbus dan diolah dengan larutan gula sebagai pengawetnya. Citarasanya menyegarkan dan teksturnya kenyal juga renyah, sangat cocok untuk campuran es, pudding dan aneka dessert.

    Agar-agar, dalam proses membuat produk yang satu ini ternyata melalui tahapan yang sangat panjang. Tahap pertama pemilihan jenis rumput laut yang akan digunakan, yaitu jenis gracilaria sp atau gelidium sp. Slanjutnya proses pemecahan dinding sel, pemasakan(ekstrasi) sampai pada pengeringan. Dipasaran banyak dijumpai agar-agar dalam aneka bentuk, baik yang batangan maupun serbuk.

    Gizi dan Manfaatnya
    Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat. Beberapa diantaranya, antikanker. Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.

    Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.

    Mencegah Kardiovaskular, para ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.

    Makanan diet kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.

    more
  • Komoditi Kacang Tanah
    Tanaman Semak Bangsa Indian
    Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari
    Amerika Selatan, tepatnya berasal dari Brasil. Pada abad ke 16, bangsa Portugis membawa kacang ini dari Brasil ke Afrika Barat. Dan pada waktu yang bersamaan, bangsa Spanyol memperkenalkan kacang tanah dari Meksiko ke barat Pasifik. Kemudian tersebarlah ke daratan Cina, Indonesia dan ke Madagascar. Pada pertengahan abad ke 17, bangsa Belanda juga diduga membawa kacang tanah dari Brasil ke Indonesia.

    Di lihat dari sifatnya, kacang tanah tumbuh di wilayah tropis, subtropis dan negara beriklim sedang. Kacang tanah merupakan tanaman yang sangat penting di daerah Afrika, Asia, Amerika Utara and Amerika Selatan. Di Asia, kacang tanah merupakan tanaman budidaya utama di negara India, Cina, Indonesia, Burma, Thailand dan Vietnam
    Dari berbagai penelusuran, penanaman pertama kali kacang tanah dilakukan oleh suku-suku Indian. Bagi suku Indian dimasa itu, kacang tanah merupakan salah satu sumber makan utama. Di benua Amerika, pembudidayaan kacang tanah berkembang sejak datangnya bangsa Eropa.

    Bagi masyarakat Indonesia, kacang tanah memilik nama atau sebutan yang berbeda-beda seperti kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kacang tanah adalah biasa disebut peanut atau groundnut. Dan dalam bahasa Latin, kacang tanah disebut dengan Arachis hypogaea.

    Dalam pengertiannya, kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji dari sejumlah tumbuhan keluarga polong-polongan, meski tidak semuanya disebut kacang. Dalam percakapan sehari-hari di masyarakat kita, kata kacang juga dipakai untuk menyebut buah polong atau bahkan tanaman yang menghasilkannya.

    Di Jakarta, kata kacang biasanya dimaksudkan untuk polong kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk menyerupai ginjal dan dimakan setelah proses pengeringan dan seterusnya digoreng, rebus, dipanggang atau pun disangrai.

    Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya dengan protein dan lemak. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Dan juga diproduksi untuk menghasilkan minyak kacang tanah. Amerika merupakan negara produsen minyak kacang tanah yang mencapai sekitar 10 persen dari pasaran minyak goreng dunia.

    Selain dipanen biji atau polong, kacang tanah juga dipanen hijauannya yakni daun dan batang. Daun dan batang kacang ini sangat berguna bagi pakan ternak atau pun pupuk.
    Kacang tanah mengandung protein dan lemak nabati yang cukup tinggi. Sehingga banyak yang digunakan sebagai bahan pangan yang penting. Biji kering yang besar dan mengandung banyak tepung biasanya tidak disebut kacang, melainkan kara atau koro.
    Dan dalam konteks pangan, kacang dipakai pula untuk menyertai nama produk pangan olahan yang biasanya terbuat dari kacang tanah.

    Kacang tanah bagi masyarakat Indonesia merupakan sumber protein nabati kedua terbesar setelah kedelei. Namun, produksi kacang tanah di Indonesia belum optimal karena teknik produksi yang belum memadai dan minimnya penggunaan benih unggul. Dampaknya kebutuhan dalam negeri yang meningkat tidak bisa dipenuhi sehingga volume impor kacang menjadi tinggi.

    Benih yang ditanam petani hanya sekitar 50 kilogram per hektar, seharusnya sekitar 90-100 kilogram per hektar. Rendahnya penggunaan benih unggulan disebabkan mahalnya harga benih. Akibatnya, minimnya penggunaan benih ini menyebabkan produksi per hektarnya sangat rendah. Dari rata-rata produksi potensial sekitar 3,5 ton per hektar, kemampuan produksi kacang tanah rata-rata baru sekitar 1 ton per hektar.
    Dari sejumlah data, meski terjadi kenaikan produksi, pada saat yang sama impor kacang tanah tetap tinggi. Produksi kacang tanah pada tahun 2002 diperkirakan mencapai 929.000 ton, dan pada periode yang sama volume impor naik mencapai 118.758 ton.

    Impor kacang tanah yang dilakukan Indonesia mulai terjadi sejak tahun 1979. Sejumlah negara yang menjadi pemasok kacang tanah antara lain Vietnam, China, Thailand dan
    sisanya dari berbagai negara.

    Suplemen Protein Orang Ompong
    Kacang tanah sebagai sumber pangan, dapat diolah dalam berbagai bentuk dan citarasa. Salah satu pangan olahan kacang tanah yang sangat terkenal yakni selai kacang tanah.
    Selai kacang di masa kini digunakan sebagai olesan roti, permen rasa kacang, dan perasa pada kue kering rasa kacang. Dan, selai kacang sangat enak dimakan dengan selai buah yang disebut jelly. Sandwich dengan paduan selai kacang dan jelly disebut di Amerika Serikat sebagai peanut butter and jelly sandwich.

    Di masa lalu, pangan olahan ini pun sudah popular sejak peradaban bangsa Maya dan Aztek di Meksiko. Kacang tanah diolah sebagai bahan utama saus mole.

    Seorang dokter gigi di Amerika yakni bernama George A. Bayle Jr., tahun 1890 untuk pertama kalinya mengolah dan menjual selai kacang yang dihaluskan sebagai suplemen protein bagi orang ompong atau pasien yang sedang sakit gigi.

    Langkah dokter gigi itu ternyata diikuti Dr. John Harvey Kellogg bersama adiknya bernama W.K Kellogg, pada tahun 1893 di Sanitarium Battle Creek di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, dengan menciptakan resep selai kacang tanah yang pertama kalinya. Dan resep itu untuk pertama kalinya pula dipatenkan pada tahun 1895. Resep selai Dr. Kellog ini menggunakan kacang tanah yang dikukus dan bukan disangrai.
    Dan di Australia, selai kacang tanah mulai dikenal sejak tahun 1899. Di Indonesia, selai kacang juga dikenal sebagai pindakas. Yang berasal dari bahasa Belanda, pindakaas (keju kacang).

    Sementara itu, selai kacang mulai dikenal secara luas berkat program promosi yang dilakukan C.H. Sumner dalam pekan raya Saint Louis- Louisiana Purchase Exposition, pada tahun 1904. Dalam promosinya itu, C.H Summer memperkenalkan selai kacang tanah bersamaan dengan cone es krim, hot dog dan hamburger.

    Di tahun 2001 lebih dari separuh produksi kacang tanah Amerika Serikat diserap pabrik selai kacang yang menjadikan Amerika Serikat sebagai pemasok sekaligus konsumen selai kacang terbesar dunia. Kacang tanah dengan biji kacang berukuran kecil cocok untuk dibuat minyak kacang dan selai kacang. Pusat produksi kacang tanah di Amerika Serikat ada di negara bagian Alabama, Florida, Georgia, Oklahoma, South Carolina dan Texas. Di Amerika Serikat, selai kacang (peanut butter) harus mengandung 90% kacang tanah dan tidak diizinkan menggunakan pemanis buatan, bahan pewarna, dan zat pengawet.

    Melindungi Kanker dan Jantung
    Menurut para peneliti dari University of Guelph-Ontario, Kanada, kacang tanah tidak hanya kaya akan protein, tetapi mengandung antioksidan atau penjinak radikal bebas yang diyakini sanggup melindungi tubuh dari serangan kanker, gangguan jantung, dan juga gangguan penyakit lainnya.

    Antioksidan pada kacang dihasilkan dari flavonoid, yang juga dikandung dalam teh dan anggur merah. Dari uji coba terhadap12 varietas kacang, didapatkan bahwa semakin tua warna jenis kacang, maka makin banyak pula flavonoid yang dikandungnya.

    Sementara itu, dalam studi terbaru yang dipublikasikan Anticancer Research, dipaparkan penelitian terhadap dua kelompok tikus kecil yang ditumbuhi dengan sel-sel kanker payudara manusia diberi diet phytosterol dan kolesterol. Dan hasilnya, ukuran tumor pada tikus-tikus yang mengkonsumsi phytosterol ditemukan 33 % lebih kecil dan 20 % lebih sedikit menyebar ke kelenjar getah bening dan paru-paru daripada kelompok yang mengkonsumsi kolesterol.

    Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa phytosterol yang dapat dengan mudah ditambahkan dalam diet kita, menawarkan suatu cara yang cukup mudah dan praktis untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker payudara.

    Sebuah studi dari Penn State University, menunjukkan bahwa diet yang menyediakan 2-3 porsi kacang tanah atau selai kacang tanah perhari, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fats,MUFA), dapat mengurangi kolesterol darah sebesar 11 - 14%. Diet kacang tanah juga terlihat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler hingga 21 % dibanding diet rata-rata orang Amerika, padahal sebuah diet rendah lemak
    hanya mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler sebesar 12 %.

    Kacang tanah juga mengandung bahan kimia resveratrol, yang telah dikaitkan
    dengan pengurangan penyakit dan risiko menderita kanker. Resveratrol pertama
    kali ditemukan dalam minuman anggur merah. Selain itu kacang tanah dan selai
    kacang tanah juga mengandung vitamin E, asam folat, kalium, magnesium, seng, dan serat, yang semuanya diketahui membawa manfaat untuk kesehatan.

    Briket Kulit Kacang Tanah
    Kulit kacang tanah bagi sebagian orang munkin tidak memiliki arti ekonomis. Diberbagai sentra produksi, kulit kacang ini dibuang begitu saja atau pun digunakan sebagai pengganti kayu bakar. Namun, tidak demikian dengan keluarga Edi Gunarto, warga Dusun Plebengan, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta, ini. Kulit kacang tanah diproses menjadi barang berguna. Bukan saja keuntungan berlipat yang diperoleh, melainkan juga masa depan ancaman krisis energi mungkin bisa teratasi.
    Pria yang sehari-hari sibuk berdagang di Pasar Beringharjo, Yogya, ini, mengolah kulit kacang menjadi gumpalan-gumpalan briket untuk kemudian dipasarkan. Briket kulit kacang tanah ini nyaris sama dengan briket batubara. Penggunaannya juga memakai kompor yang sama dengan batu bara.

    Dalam proses pembuatannya, kulit kacang tanah dibakar dalam sebuah alat khusus sejenis oven atau yang biasa dikenal dengan nama kiln metal yang terbuat dari drum. Pembakaran ini bisa juga dicampur dengan serbuk kayu dan lainnya. Dalam masa pembakaran di oven tersebut, kulit kacang tanah tidak sampai hangus.Setelah melalui proses pembakaran itulah, kulit kacang digiling hingga menjadi serbuk. Setelah itu, dicampur dengan lem kanji untuk kemudian dipres menjadi bentuk silinder dengan panjang sekitar delapan-sepuluh sentimeter.

    Perlakuan terakhir dari kulit kacang yang sudah dibentuk silinder itu yakni menjemur hingga kering. Setelah kering, siap dikemas dan dipasarkan. Dalam pemasarannya, Edi Gunarto, mengemas dalam ukuran satu kilogram briket dengan isi sekitar 20-25 biji. Untuk satu kilogram briket kulit kacang tanah dijual Rp 1.500.

    Sebuah briket bisa menyala hingga 30 menit dengan suhu rata-rata 60 derajat Celsius. Dalam jumlah massal, satu kilogram briket bisa digunakan untuk memasak lebih dari empat jam.

    Kreativitas Edi Gunarto, anak Bantul, ini mengolah kulit kacang tanah menjadi briket agaknya pantas dikembangkan dan menjadi salah satu solusi di tengah krisis energi saat ini. Di mana harga minyak tanah mahal, dan juga langka. Dan yang paling utama, briket kulit kacang tanah ini ramah lingkungan.

    more
  • Komoditi Serat Kapas Dipintal Menjadi ‘Emas’
    Selama ini kita mungkin mengenal kapas (Gossypium herbaceum L) sebagai tanaman penghasil serat untuk bahan kain atau pakaian. Tanaman kapas juga dikenal dapat berkhasiat mengobati beragam penyakit. Namun demikian, anda juga harus waspada. Karena tanaman ini juga berbahaya karena dapat menggugurkan kandungan bahkan sampai menyebabkan kemandulan.

    Kapas merupakan sebuah serat lembut yang tumbuh di sekitar biji tanaman kapas yang biasa ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Serat tersebut inilah yang kemudian digulung menjadi benang dan digunakan untuk membuat tekstil halus. Pada saat pemrosesan, kapas hanya kehilangan sekitar 10 persen saja dari berat kasarnya, sehingga memang dapat disebut sebagai tanaman yang sangat berharga.

    Polimer alami dari selulosa murni kapas ini juga membuat kapas memiliki sifat kekuatan, durabilitas serta daya serap yang unik. Kelebihan dalam tanaman kapas ini bukan hanya untuk urusan tekstil saja, karena kapas juga digunakan untuk bahan pembuatan jaring ikan, saringan kopi, tenda dan pembatas buku. Bahkan uang China pertama dan uang dolar Amerika Serikat modern juga menggunakan serat kapas.

    Sebenarnya, jika mengulik sejarah lampau, kapas ternyata sudah lama dikenal sebagai barang berkilau. Konon, sejak zaman Mesir purba tanaman ini sudah digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian. Salah satu bukti tentang penggunaan kapas ini di temukan di gua Mexico, dimana terdapat pakaian kapas yang antara lain ditenun dengan serat dan bulu.

    Para arkeolog juga mencatat, sejak ribuan tahun lalu penduduk di wilayah Amerika Selatan dan India bahkan telah menanam tumbuhan penghasil serat halus ini. Rig-Veda juga mengungkap, bertanam kapas telah dilakukan India sejak tiga ribu tahun lalu. Satu abad berikutnya, sejarahwan agung, Herodotus bahkan menulis tentang keindahan pakaian penduduk India di kala itu. Pohon kapas bahkan dilukiskannya ibarat tanaman penghasil benang bulu nan elok yang kecantikannya mengalahkan bulu biri-biri.

    Sampai saat ini, Eropa, Asia, Afrika, Amerika dan Australia dikenal sebagai penyumbang produksi kapas dunia. Selanjutnya perkembangan kapas semakin mencuat, karena kebutuhan akan bahan pakaian bukan hanya sekedar untuk penutup badan. Bisnis tekstil yang kian melebar, belum lagi ditambah dengan meroketnya budaya fashion semakin membuat kapas menjadi barang yang kian menunjukkan kelas. Serat yang dulu dipintal bukan saja menjadi benang, tetapi kini telah turut menghasilkan emas.

    Ketika Kapas Susah Bernafas
    Meski menjadi komoditi yang dicari untuk menambah geliat industri, ternyata kapas di tanah air malah seperti tersingkir. Meski peran kapas sebagai bahan sandang “disandingkan” dengan padi pada sila kelima Pancasila, tetapi laju perjalanan kapas lokal di lingkup agribisnis Indonesia seakan gagal menjadi salah satu tokoh sentral. Pembangunan pertanian ternyata lebih banyak peduli terhadap kehidupan padi, menjadikan kapas ibarat anak tiri yang dibiarkan kehilangan nafas hingga mati suri. Peranannya justru digantikan pemain asing alias produk impor. Setidaknya setiap tahun ratusan juta dolar Amerika dibelanjakan negara hanya untuk kapas luar negeri ini. Suatu hal yang sangat disayangkan, mengingat sebenarnya kita mampu mengembangkan tanaman kapas di republik ini.

    Selama ini lemahnya dalam segi produktivitas kapas sudah menjadi dilema petani, sehingga terjadi keengganan untuk bertanam komoditi ini. Mengenai kondisi tersebut rupanya pihak pemerintah mulai memperlihatkan titik kepedulian. Setidaknya, produktivitas kapas lokal mulai digenjot lagi. Seperti melepas tiga varietas kapas hibrida yang berpotensi meningkatkan volume produksi. Fasilitas luas juga dijanjikan akan dipersembahkan untuk menggairahkan agribisnis kapas. Sementara tujuh provinsi yang dilirik untuk proses pengembangan dari Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, NTB, NTT dan Sulsel dengan luas lahan sebanyak 1,3 juta hektar.

    Sementara itu, pihak Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) juga turut membantu proses pengembangan produktivitas tanaman kapas dengan mengeluarkan jenis varietas kapas lokal baru, Karisma, yang sebagian besar kalangan petani di Nusa Tenggara Barat . Dan uji multilokasi telah di gelar di 6 lokasi di NTB, Jatim, dan Jawa Barat. Dengan tahapan uji penyakit dilakukan di Balai Besar Penelitian Tanaman Serat di Malang dan uji mutu serat di Balai Besar Bandung. Mengenai perbanyakan benih, BATAN telah menyewa tanah milik Deptan di Citayam, Depok Jawa Barat. Meski penggunanya baru pada petani tradisional di NTB, namun diharapkan kapas lokal ini juga dimanfaatkan secara luas kalangan industri tektil.

    Menurut Kepala Kelompok Pemuliaan Tanaman BATAN, Dwi Mahyani, sampai saat ini setidaknya lebih dari 80 persen kapas untuk keperluan tekstil masih harus diimpor dari luar negeri. Kapas lokal baru yang dapat memenuhi kebutuhan industri justru sulit dicari. Varietas kapas Karisma sendiri berasal dari India yang direkayasa dengan teknik mutasi, didapatkan galur-galur dan akhirnya dipilih yang terbagus dengan produktivitas tinggi, berumur genjah atau pendek serta tahan hama kapas. Karena berumur genjah maka serangan hama dipastikan tidak perlu melewati proses insektisida yang dapt melemahkan fisik tanaman. Selanjutnya biaya produksi dapat ditekan karena tanaman kapas tidak lagi membutuhkan insektisida yang cukup mahal tersebut.

    Mengembangkan tanaman kapas sebenarnya tidak akan ada ruginya. Apalagi dipastikan juga kapas bukan lagi sebagai bahan kebutuhan sandang, karena sebuah penelitian telah menunjukkan jika tanaman ini dapat menjadi alternatif kebutuhan pangan untuk mengatasi masalah kelaparan. Setidaknya memang demikian hasil penelitian ilmuwan Amerika keturunan India yakni Ganesan Sunilkumar dan Keerti S.Rathore. Melalui perombakan teknologi interferensi RNA (Ribonucleic Acid interference), ternyata dapat mengurangi gossypol, suatu zat beracun dalam bibit kapas (gossypol- suatu pigmen kuning, adalah zat beracun dalam bibit kapas). Sehingga biji kapas dapat dimakan dengan aman, dan menjadi makanan pokok masa depan di kawasan miskin, memberikan sejumlah besar sumber protein bagi manusia dan ternak.

    Biji yang telah diolah melalui teknologi ini, selain telah memenuhi standar dari FDA (U.S.Food and Drug Administration) dan WHO juga diperkirakan mampu menyuplai sumber protein yang dibutuhkan sepanjang tahun pada 500 juta penduduk di masa yang akan datang. Jadi apa kurangnya kapas?

    Biji Kapas Solusi Disfungsi Ereksi
    Tanaman kapas sendiri merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 2 hingga 3 meter dengan batang yang tegak, bula, berkayu dan warnanya hijau. Sementara daunnya tunggal dengan helaian berbentuk perisai, bercanggap menjari antara 3 hingga 5 dan memiliki tangkai yang panjangnya antara 6 hingga 10 cm. Diujung cabang terdapat bunga tunggal dan ketiak daun dengan mahkota bulat berwarna kuning yang nantinya pada proses menjelang layu akan berubah menjadi merah. Buahnya berbentuk kotak, lonjong, ujung runcing denga panjang antara 5 hingga 6 cm, dengan warna hijau jika masih muda dan menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Sementara biji kapas berbentuk bulat dengan warna hitam yang diselimuti rambut putih.

    Selain dikenal sebagai bahan pembuat tekstil atau bahan tambahan untuk produk lain, tanaman kapas juga berkhasiat untuk mengobati. Seperti kulit akar kapas (mian hua gen) yang memiliki rasa manis dan bersifat hangat, berkhasiat tonik untuk bagian lambung, limpa dan vital energi, antitusif, antiasmatik. Mampu merangsang kontraksi rahim, mempercepat kelahiran bayi, abortivum, mengurangi keluarnya darah haid, mempermudah pembekuan darah dan merangsang keluarnya air susu ibu (ASI). Sementara biji kapas (mian hua zi) rasanya pedas, sifatnya panas. Tonik untuk hati dan ginjal, menguatkan tulang punggung dan lutut, menghentikan perdarahan (hemostatis), kontraksi rahim, menekan produksi sperma, pereda demam (antipiretik), antiradang, dan pelembut kulit. Selain itu, mempunyai efek antibakteri dan antivirus.

    Bahkan, berdasarkan hasil penelitian, sejak tahun 1970 minyak dari biji kapas merupakan kontrasepsi pada pria. Fakta ini ditemukan di Cina bahwa minyak dari biji kapas yang digunakan untuk memasak akan menyebabkan ketidaksuburan (infertilitas) pada pria. Zat aktif tersebut adalah gosipol. Minyak biji kapas menyebabkan degenerasi sel yang memproduksi sperma.

    Penelitian tersebut dibuktikan melalui mencit jantan. Mencit jantan yang diberi emulsi biji kapas sebanyak 10 persen atau lebih besar menyebabkan ketidaksuburan ketika dikawinkan dengan mencit betina. Mencit jantan yang diberi emulsi, pada awalnya tampak lesu dan berkurang nafsu makannya. Hasil penelitian pemberian oral suspensi serbuk biji kapas (Gossypium hirsutum L.) pada mencit menunjukkan secara mikroskopis tampak pengaruhnya pada gambaran histologis testis hewan percobaan. Hasil penelitian pemberian gosipol asam asetat yang belum dimurnikan hasil isolasi dari biji kapas (Gossypium hirsutum L.) setiap hari selama satu minggu pada sekelompok tikus jantan menunjukkan adanya khasiat antifertilitas.

    Minyak Biji
    Pada bagian buah, bunga clan daun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, dan alkaloid. Kulit akar mengandung gosipol (asesquiterpene) antara 0,56 hingga 2,05%, asparagine, campuran resin, dan arginine. Minyak dari biji mengandung sekitar 2% gosipol dan flavonoid, serta kandungan asam lemak tak jenuh yaitu asam linoleat (54,16%) dan asam oleat (15,58%). Selain itu, terdapat asam lemak jenuh, seperti palmitat, miristat, stearat, dan arakidat. Gosipol berkhasiat menekan produksi sperma dan merangsang kontraksi rahim. Tingginya kadar asam lemak tak jenuh menyebabkan penggunaannya tidak akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Bunga mengandung kaempferol, herbacitrin, quercetin, isoquercetin, gossypetin, clan gossypitrin.

    Buah muda dari tanaman kapas juga digunakan untuk pengobatan diare dan bagian daun antara lain digunakan untuk mengobati radang usus (enteritis), demam, dan batuk berdahak. Untuk mengobati diare, cuci dan potong buah kapas yang masih muda dan segar (lima buah). Rebus dengan satu gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Untuk obat yang diminum, tidak ada rekomendasi dosis. Pada pemakaian luar, giling daun segar sampai halus, lalu gunakan untuk menurap panu, luka, bakar, dan memar. Biji yang digiling halus digunakan untuk menurap herpes, scabies. Luka dan radang buah zakar (orkhitis).

    Pengobatan disfungsi ereksi (Impoten) juga menggunakan bagian biji kapas. Yakni, gongseng biji kapas (300 gram) sampai kuning sambil tambahkan arak beras 1-2 sendok teh. Gongseng pula bawang putih di tempat terpisah. Selanjutnya, giling semua bahan sampai halus. Untuk pemakaian, ambil 10 gram bubuk campuran tadi, larutkan dalam arak dan minum sewaktu perut kosong.

    Jika anda mengalami masalah penyakit gatal-gatal karena berkeringat malam, maka biji kapas juga menjadi solusi terbaik pada proses penanganan. Masukan biji kapas sebanyak 10 gram ke dalam panic email bersama tiga gelas air. Rebus dengan api kecil sampai airnya tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum airnya sekaligus pada waktu perut kosong sebanyak satu kali sehari. Dan jika anda ingin mengalami proses persalinan yang mudah, maka anda cukup mengiris akar kapas tipis-tipis, lalu seduh dan minum seperti minum teh. Dengan mengeluarkan gosipol dari minyak biji kapas melalui proses pengolahan lanjutan maka minyak biji kapas aman dikonsumsi dan berpotensi menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi.

    Tetapi selain mengobati, ternyata tanaman kapas juga harus diwaspadai. Karena jika dikonsumsi justru dapat berbahaya pada kesehatan. Contohnya, ibu hamil dilarang minum rebusan biji dan akar kapas karena dapat menyebabkan keguguran. Meski gosipol toksisitasnya rendah tetapi tanaman kapas dapat menimbulkan beberapa efek samping. Pada sebagian pengguna bisa timbul rasa lemah sementara yang terjadi pada fase awal pengobatan tidak memerlukan pengobatan. Sekitar 1,2 % pengguna timbul rasa mual dan muntah, sebagian lagi mengeluh menurunnya hasrat seksual. Bisa timbul hipokalemia pada sebagian pengguna obat ini tanpa menimbulkan gejala akibat kekurangan kalium. Sebaliknya, pemakaian obat ini dilakukan dengan pengawasan herbalis berpengalaman. Sebab jika salah penanganan memang sangat membahayakan!.

    more
  • Komoditi Pisang Buah Eksotik Asia Majid Nanlohy
    Bicara tentang buah pisang, mungkin tidak akan ada habisnya. Si kuning yang berbentuk melengkung panjang ini sejak dulu menjadi kegemaran hampir setiap orang. Rasanya yang manis dan tekstur buahnya yang lembut tersebut memang sangat menggoda selera. Jangan kan manusia, monyet saja menyukainya. Jadi sangat disayangkan jika ada orang yang tidak gemar menyantap buah pisang. Karena sebenarnya, buah ini mengandung kalium yang cukup banyak sehingga mampu menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan jantung dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.Bukan itu saja, buah ini juga mengandung vitamin A yang sangat tinggi sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap ISPA, kulit bersisik dan kebutaan. Menyehatkan tubuh, membantu kehidupan.

    Bahkan saat ini di Jepang, buah pisang sedang sangat digemari karena dipercaya dapat mengurangi berat badan. Jika ingin badan menjadi langsing, maka para warga negara matahari terbit ini melahap sebanyak-banyaknya pisang terutama di pagi hari. Karena konon pisang mengandung banyak vitamin dan mineral, tetapi rendah kalori. Selain juga dapat menghambat pertambahan asam dalam tubuh. Tetapi juga perlu untuk mengimbangi program pemulihan berat badan ini dengan diet, olahraga dan cukup istirahat.

    Pisang merupakan tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Para penyebar agama Islam kemudian membawa buah ini ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil pisang yang terkenal di antaranya adalah Brasilia, Filipina, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Mexico, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan negara penghasil pisang nomor empat di dunia.

    Keberadaannya, pisang telah dikenal dan dikonsumsi sejak zaman dahulu kala. Pisang dalam bahasa latin disebut Musa Paradisiacal. Kata ini berasal dari bahasa Arab, yaitu maus yang oleh Linneus dimasukkan ke dalam keluarga Musaceae, untuk memberikan penghargaan kepada Antonius Musa, yaitu seorang dokter pribadi kaisar Romawi (Octaviani Agustinus) yang menganjurkan untuk memakan pisang. Sementara di dunia, umumnya pisang dikenal dalam bahasa Inggris, yakni banana. Tetapi di Indonesia sendiri, selain pisang, ternyata ada nama-nama lain juga sesuai daerah masing-masing. Seperti di Jawa Barat disebut Cau, sementara Jawa Tengah dan Jawa Timur menyebutnya dengan sebutan gedang.

    Pisang merupakan buah yang tidak dapat dipisahkan dari ritual adat masyarakat kita. Pada pesta adat pernikahan, pisang dan batangnya digunakan untuk menghias pelaminan pengantin. Pisang juga digunakan sebagai sesaji bagi ritual adat kuno leluhur yang masih berkembang di tanah air. Salah satunya ritual pesta pisang di Desa Grajagan. Ritual pesta pisang kelompok nelayan di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ternyata punya tradisi unik, yakni menggelar nyekar dan pesta pisang di makam kuno. Ritual yang digelar malam Jumat legi menjelang bulan Poso (Ramadhan) dalam penanggalan Jawa yang dianggap sebagai hari keramat dalam filosofi Jawa Kuno. Tradisi menurun ini dilakukan nelayan untuk memohon berkah kepada penguasa laut serta meminta restu dari leluhur desa mereka yakni Mbah Karso Wono Samudro, Mbah Ratih dan Mbah Sapi’i Rekso Samudro. Dimana makam mereka berada di atas bukit yang menghadap laut selatan.

    Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar di Asia yang menyumbang sekitar 50 persen produksi pisang Asia Sentra produksi pisang di Indonesia adalah Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang), Jawa Tengah (Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pringsurat, Pemalang), Jawa Timur (Banyuwangi, Malang), Sumatera Utara (Padangsidempuan, Natal, Samosir, Tarutung), Sumatera Barat (Sungyang, Baso, Pasaman), Sumatera Selatan (Tebing Tinggi, OKI, OKU, Baturaja), Lampung (Kayu Agung, Metro), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

    Jika menilik mengenai jenisnya, pisang terbagi menjadi tiga, yakni pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas. Kemudian ada pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca formatypica atau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk dan kepok. Lalu ada juga pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya misalnya pisang batu dan klutuk yang kadang juga dapat dijadikan bahan rujak tumbuk. Dan yang terakhir pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

    Manfaat buah pisang juga sangat banyak. Buah yang sangat bergizi ini jelas merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun bagi metode pengobatan tradisional.

    Waspada Hama dan Penyakit
    Selama ini Indonesia dikenal sebagai pemasok pisang ke negara Jepang, Hongkong, Cina, Singapura, Arab, Australia, Negeri Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Iklim Indonesia cukup bersahabat untuk proses pertumbuhan pohon pisang. Karena syarat pertumbuhan pohon pisang antara lain, memiliki iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.

    Selain itu, harus diwaspadai jenis angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Sementara curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang. Dan yang gawat juga perlu diperhatikan jenis hama dan penyakit pengganggu pisan. Seperti hama ulat daun (Erienota thrax.) dimana bagian yang diserang adalah daun. Gejalanya berupa daun yang menggulung seperti selubung dan sobek hingga tulang daun. Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida yang cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.

    Uret kumbang (Cosmopolites sordidus) yang gemar menyerang bagian kelopak daun, batang. Gejalanya, lorong-lorong keatas/bawah dalam kelopak daun, batang pisang penuh lorong. Pengendaliannya berupa sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yang telah disucihamakan. Selain itu ada Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis), yang menyerang bagian akar. Gejalanya, tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dalam akar, akar bengkak. Pengendalian dengan menggunakan bibit yang telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah dan gunakan lahan dengan kadar lempung kecil. Hama ulat bunga dan buah (Nacoleila octasema) menyerang bagian bunga dan buah. Gejalanya, pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang dapat diberantas menggunakan insektisida.

    Penyakit-penyakit yang menyerang pisang berupa, penyakit darah yang disebabkan Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yang diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam. Gejalanya jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.

    Pengendalian dilakukan dengan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Penyakit Panama yang disebabkan jamur Fusarium oxysporum menyerang bagian daun dengan gejala daun layu dan putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam. Dapat dikendalikan dengan membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

    Penyakit bintik daun juga ditemukan pada pisang akibat jamur Cercospora musae. Bagian yang diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yang makin meluas. Pengendalian dengan menggunakan fungisida yang mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB). Penyakit layu dari bakteri Bacillus menyerang bagian akar dengan gejala tanaman layu dan mati. Pengendaliannya dengan membongkar dan membakar tanaman yang sakit. Penyakit daun pucuk akibat virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa juga menyerang daun pucuk. Gejalanya daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok. Pengendaliannya juga dengan cara membongkar dan membakar tanaman yang sakit.

    Setelah tanam kanopi dewasa terbentuk. Pada saat ini gulma akan menjadi persoalan. Penanggulangan dilakukan dengan penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup dan dalapon, menanam tanaman penutup tanah yang dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens. Selanjutnya dapat juga menutup tanah dengan plastik polietilen.

    Rata-rata pisang pada umur 1 tahun sudah berbuah. Saat panen ditentukan dari umur buah dan bentuk buah. Ciri khas panen berupa mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan siku-siku buah yang masih jelas sampai hampir bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan pada jumlah waktu yang diperlukan untuk pengangkutan buah ke daerah penjualan sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai di tangan konsumen. Sedikitnya buah pisang masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima konsumen.

    Buah pisang dipanen bersama-sama dengan tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah 30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan pisau yang tajam dan bersih saat memotong tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi terbalik supaya getah dari bekas potongan menetes ke bawah tanpa mengotori buah. Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka yang dapat diakibatkan oleh pergesekan buah dengan tanah. Setelah itu batang pisang dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m dari permukaan tanah. Penyisaan batang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas. Perkebunan pisang yang cukup luas, panen dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung pengaturan jumlah tanaman produktif.

    Sejauh ini memang belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang dunia produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala rumah tangga. Dan pada perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar (> 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.

    Pada pola pengemasan secara konvensional tandan pisang ditutupi dengan daun pisang kering untuk mengurangi penguapan dan diangkut ke tempat pemasaran dengan menggunakan kendaraan terbuka/tertutup. Tetapi untuk pengiriman ke luar negeri, sisir pisang dilepaskan dari tandannya kemudian dipilah-pilah berdasarkan ukurannya. Pengepakan dilakukan dengan menggunakan wadah karton. Sisir buah pisang dimasukkan ke dos dengan posisi terbalik dalam beberapa lapisan. Dan untuk menghindari pembusukan, luka potongan di ujung sisir buah pisang disucihamakan.

    Perkebunan pisang yang permanen dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. Permintaan pisang dunia terutama jenis pisang cavendish yang meliputi 80 persen dari permintaan total dunia. Peluang ekspor pisang antara lain dari pisang utuh dan pure pisang yang biasanya terbuat dari pisang Cavendish dengan kadar gula 21 hingga 26 persen atau dari pisang lainnya dengan kadar gula kurang dari 21 persen. Di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau kebun yang sangat kecil. Standard internasional perkebunan pisang kecil adalah 10-30 ha. Angka ini belum dicapai di Indonesia, meski tanah dan iklim sangat mendukung. Mestinya perkebunan pisang dapat dikembangkan dan dikelola secara besar-besaran dengan baik di tanah air.

    Tepung Pisang
    Selama ini kita mungkin hanya mengenal buah pisang sebagai salah satu makanan pokok pengganti makanan beras. Sebanyak 230 jenis pisang ada di tanah air kita. Daunnya yang lentur, panjang dan hijau itu dijadikan alat untuk membungkus makanan yang akan dimasak seperti pepes, lemang atau kue-kue yang akan dikukus atau sebagai pembungkus nasi di warung makan dan bunga untuk dijual. Batangnya yang bulat panjang dijadikan media hias untuk acara adapt pesta pernikahan. Serat batang ini juga digunakan sebagai serat untuk bahan pembuatan pakaian. Selain buah, kita juga mengenal cikal bakal buah yakni jantung. Masyarakat kita sangat menggemari jantung pisang ini yang kadang dinikmati dengan cara direbus atau digulai. Rasanya yang lezat dan teksturnya yang mirip daging ini terasa begitu istimewa.

    Tetapi saat ini kita juga sudah mengenal berbagai makanan dan minuman lezat hasil olahan pisang. Kulit pisang yang dulunya cuma jadi sampah kini pun sudah dapat disantap sebagai alternative makanan tambahan karena dapat diolah menjadi selai pisang. Bahkan dapat juga menjadi makanan ternak. Sementara untuk menghindari pembusukan, pisang mentah yang sudah masak harus segera diolah misalnya dalam bentuk gaplek, tepung, pati, sirop glukosa, tape, dan keripik. Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah, anggur, pure, saos, nectar, pisang goreng, pisang epe, pisang rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, serta aneka kue lainnya.

    Saat ini juga sudah dikenal luas tepung pisang sebagai alternatif pengganti tepung terigu. Tepung pisang dibuat dari buah pisang yang masih mentah namun yang sudah cukup tua. Tepung pisang banyak dimanfaatkan sebagai campuran pada pembuatan roti, cake, kue kering, campuran tepung terigu, dan campuran makanan bayi. Pada dasarnya semua jenis buah pisang mentah dapat diolah menjadi tepung, tapi warna tepung yang dihasilkan bervariasi, karena dipengaruhi oleh tingkat ketuaan buah, jenis buah dan cara pengolahan. Buah pisang kepok mempunyai warna tepung yang paling baik, yaitu putih. Karenanya pemilihan buah pisang kepok manurun yang merupakan pisang varietas unggul Kalimantan Selatan sangat tepat dalam pembuatan tepung pisang.

    Teknologi pengolahan tepung pisang yang diintroduksikan adalah penggunaan pengering rak plastik yang lebih efisien dalam proses pengeringan, sehingga sangat efektif untuk menurunkan kadar air tepung pisang yang dihasilkan. Selain itu juga diperkenalkan teknologi perendaman irisan buah pisang dalam larutan asam sitrat sebelum pengeringan yang mampu mencegah reaksi pencoklatan pada irisan buah, sehingga dapat memperbaiki warna tepung pisang yang dihasilkan.

    Dalam proses pembuatannya, pisang dikukus selama 10 menit, dikupas, rendam dalam larutan asam sitrat 0,5 persen, diiris dengan alat khusus lebih kurang setebal 0,2 mm, rendam dalam larutan asam sitrat 0,5 persen selama 30 menit, ditiriskan, dijemur menggunakan rak pengering, kemudian digiling dan selanjutnya diayak agar menjadi tepung. Produk olahan turunan dari tepung pisang beraneka ragam, salah satunya bubur balita. Suatu asupan gizi yang tinggi dapat diberian bagi balita anda dari tepung ini. Selanjutnya juga ada kue-kue kering, mie, dan masih banyak lagi.

    Tetapi jangan mengira bahan pembuatan tepung ini dari pisang bagian buahnya saja, justru saat ini juga dikembangkan proses pembuatan tepung pisang dengan menggunakan kulitnya. Produk yang dihasilkan tidak kalah bagusnya, bahkan dari segi biaya produksi jelas sangat murah. Ini dibuktikan dengan hasil kerja tiga mahasiswa biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya angkatan tahun 2007 setelah melakukan serangkaian penelitian menemukan hasil bahwa kulit pisang juga layak dijadikan bahan pembuatan tepung.

    Salah satu peneliti tersebut, Sulfahri menjelaskan jika kulit pisang memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein dan juga lemak..Pada awalnya mereka membuat penganan keripik dari kulit pisang, tetapi akhirnya ide pembuatan tepung pisang muncul dibenak mereka. Bahkan mereka sudah berhasil membuat bolu dari tepung kulit pisang hasil karya mereka itu yang menggunakan antara lain kulit dari pisang pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya.

    more
  • Komoditi Tembakau, Tumbuhan Anti Kanker Majid Hamidi Nanlohy
    Selama ratusan tahun mungkin, masyarakat kita lebih banyak mengenal tembakau(Nicotiana spp., L.) sebagai salah satu bahan pelengkap ritual adat. Seprti dalam penyambutan tamu dengan makan sirih. Dunia juga mengenal tumbuhan dari benua Amerika ini sebagai bahan pembuat rokok, dan menyebarkan asap keuntungan yang luar biasa. Meski dituding dapat merusak kesehatan, tetapi mungkin banyak yang belum tahu kalau tumbuhan ini justru bisa membunuh hama dan menghajar penyakit kanker.

    Tembakau merupakan genus tanaman berdaun lebar yang berasal dari daerah Amerika Utara dan Amerika Selatan. Daun dari pohon ini sering digunakan sebagai bahan baku rokok, baik dengan menggunakan pipa maupun digulung dalam bentuk rokok atau cerutu. Daun tembakau dapat pula dikunyah atau dikulum, dan ada pula yang menghisap bubuk tembakau melalui hidung. Kandungan zat alkaloid nikotin pada tembakau adalah sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Dan memang zat ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida.

    Asal kata tembakau, ternyata dari bahasa Spanyol “tabaco” dan dianggap sebagai asal kata dalam bahasa Arawakan, khususnya, dalam bahasa Taino di Karibia. Karena disebutkan mengacu pada gulungan daun-daun pada tumbuhan ini, menurut Bartolome de Las Casas, pada tahun 1552, bisa juga dari kata "tabago". Yakni sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau.

    Menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, tetapi Sp. Tabaco juga It. Tobacco, umumnya digunakan untuk mendefinisikan tumbuhan obat-obatan sejak tahun 1410, yang berasal dari Bahasa Arab "tabbaq", yang dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan. Sedangkan kata tobacco dalam bahasa Inggris, bisa jadi berasal dari Eropa, dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan sejenis yang berasal dari Amerika.

    Tanaman tembakau bisa juga disebut Genus Nicotiana, yang merupakan cabang dari solanaceace family. Seperti juga beragam jenis tanaman di keluarganya seperti terong dan tomat, tembakau juga datang dari benua Amerika, sebagaimana penggunaan tanaman tembakau; di awal abad ke-16, beberapa perbedaan varietas telah dipercaya masih di bawah perawatan. Tembakau modern datang dari dua spesies liar dari Nicotiana yang ditemukan di wilayah timur dari Andean tengah, suatu area yang dekat dengan Bolivia dan Argentina.

    Sebagai hasil pertanian, tembakau diproses dari daun-daun yang segar. Dalam sejarahnya, kebudayaan asli Amerika mengenal tembakau sebagai produk kering untuk bahan pembuat rokok atau cerutu dan juga terkadang dihisap dengan menggunakan pipa. Bahkan pada kebudayaan lain seperti di Indonesia misalnya, tembakau terkadang disumpalkan ke dalam mulut diantara pipi dan gusi setelah mengunyah sirih. Dan penggunaan tembakau ini ternyata dapat juga menyebabkan ketergantunan yang membahayakan karena kandungan nikotin yang ada di dalamnya yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Apalagi jika terus digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan antara lain penyakit kanker, kardiovaskular hingga membahayakan janin serta menyebabkan impotensi.

    Tetapi nampaknya, ketergantungan manusia terhadap rokok sulit dihapuskan. Meski begitu banyak seruan maupun slogan untuk menjauhi barang ini, tetapi pada kenyataannya industri rokok justru semakin lebar dan menjamur. Padahal data di Amerika Serikat menyebutkan, sekitar 440 ribu orang disana mati setiap tahun karena menjadi perokok aktif. Dan 3 ribu orang terpaksa jadi korban karena secara tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain- perokok pasif, serta seribu bayi meninggal sebelum dilahirkan dari ibu-ibu yang merupakan seorang perokok. Belum lagi ada bukti lain yang juga menyebutkan jika para ibu perokok aktif ini juga ada yang melahirkan bayi-bayi dengan cacat fisik.

    Namun sejarah menyebutkan, penemuan dari Colombus ini menandai titik balik dari tanaman tembakau. Tanaman ini dengan segera tumbuh di Eropa, dan telah tersebar ke seluruh dunia melalui Spanyol, Portugis, nelayan Inggris, para pedagang dan para pemburu. Tembakau dipercaya tiba di Jepang pada akhir abad ke-16, dimana pada saat itu pertukaran dengan negara Iberia telah terjadi dan abad ini merupakan masa penting di Eropa.

    Kemudian tembakau menjalar ke berbagai belahan dunia, dan mungkin banyak yang tidak mengetahui pola dan gaya untuk mengkonsumsi tembakau yang telah berkembang untuk menyesuaikan dengan kondisi local dan rasa di berbagai daerah. Bentuk dari pipa Eropa yang panjang dan pipa yang gepeng digunakan di Jepang dan bagian lain di negara negara Timur Asia, hookahs dan water-pipies (pipa air) yang dekat dengan daerah timur adalah sebagai contoh dari bermacam-macam tema tanaman tembakau untuk dikonsumsi yang tersebar mulai dari benua Amerika hingga ke seluruh dunia.

    Pada masa kini, banyak peneliti yang mengembangkan kegunaan tembakau. Tidak lagi tersohor sebagai penyaji asap kenikmatan dari setiap hembusan rokok. Tembakau akhirnya juga digunakan untuk kepentingan pertanian dan kesehatan. Dalam dunia pertanian, tembakau dikenal sebagai pembasmi hama yang mujarab. Tanaman-tanaman terbaik anda dipastikan aman selama berkenalan dengan tembakau. Dan kaum wanita pun tidak lagi dibuat ketakutan dengan setan menakutkan dari kanker mulut rahim. Karena lagi-lagi, si tembakau ini menjadi tumbuhan penyelamat.

    Penangkal Kanker Rahim
    Selama ini tudingan negatif selalu mengarah kepada tembakau, salah satunya sebagai penyebab kanker. Tetapi rupanya, beberapa waktu lalu peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknolgoi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) DR. Arief Budi Witarto MEng, justru menemukan protein anti kanker dalam tembakau. Dan proposal penelitian soal inilah yang membawa Doktor Bioteknologi dari Fakultas Teknik, Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang itu meraih penghargaan dari Badan riset Jerman DAAD dan Fraunhofer di Jakarta.

    Ternyata, dalam usulan risetnya tersebut, Arief mencoba untuk memproduksi protein penting "Growth Colony Stimulating Factor" (GCSF) dengan menggunakan tanaman tembakau (Nicotiana spp., L.) lokal dari varietas yang paling sesuai "genjah kenongo" dari 18 varietas lokal yang ditelitinya. Dan tanaman tembakau ini tidak diambil daun tembakaunya untuk memproduksi rokok tetapi dimanfaatkan sebagai reaktor penghasil protein GCSF, suatu hormon yang menstimulasi produksi darah.

    Menurut Arif, protein dibuat oleh DNA dari tubuh kita, kita masukkan DNA yang dimaksud itu ke tembakau melalui bakteri. Setelah masuk, tumbuhan ini akan membuat protein sesuai DNA yang dimasukkan. Kalau tumbuhan itu panen, kita akan mendapatkancairannya berupa protein. Selain untuk protein antikanker, GSCF, ujarnya, bisa juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.

    Arief memang merupakan pakar di bidang rekayasa protein dan telah banyak menerima penghargaan, antara lain Paramadina Award 2005 untuk bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dari Universitas Paramadina dan PII Engineering Award 2005 untuk kategori Adhicipta Rekayasa atau Best Creation in Engineering dari PII/Persatuan Insinyur Indonesia. Bahkan dia pernah menerima penghargaan lain yaitu Science and Technology Award 2003 dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) dan Peneliti Muda Terbaik Indonesia 2002 untuk bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa dari LIPI. Serta pernah terpilih dengan nilai tertinggi mewakili Indonesia bersama empat peneliti muda Indonesia lainnya dengan undangan resmi dari Pemerintah Jerman untuk menghadiri Pertemuan Para Penerima Hadiah Nobel di kota Lindau Jerman.

    Selama ini kanker mulut rahim belum ada obat penawarnya, namun tumbuhan tembakau bisa menjadi alternatif. Ini salah satu manfaat tumbuhan tembakau. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mampu menjadi wadah perkembangan genetik human papilloma virus (HPV) memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim. Bahkan penelitian terbaru mengenai obat penawar kanker mulut rahim itu kini sedang dilakukan para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Georgetown (Georgetown University Medical Center) dan Universitas North Carolina, Amerika Serikat.

    Ternyata, setelah diteliti, secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim. Proyek penelitian tersebut didanai tiga juta dolar AS dari kocek pemerintah pusat sebagai bagian peraturan perundangan tentang perkebunan yang baru-baru ini dikeluarkan Kongres.

    Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen menjelaskan ide penelitian itu antara lain mengembangkan antibodi terhadap HPV. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal. Hasil penelitian mengungkapkan lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau.

    Meskipun terdengar aneh dan mengada-ada, Dretchen mengatakan pihaknya telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV itu di Georgetown. Tetapi kendalanya saat ini adalah kurangnya kuantitas antibodi yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan penyembuhan secara besar-besaran. Penelitian itu dimaksudkan juga untuk mencari solusi pengembangan kuantitas virus antibodi.

    Sementara itu North Carolina State University akan menggunakan tenaga ahlinya dalam penanaman tembakau. Mereka akan memproduksi dan mengadakan tes terhadap antibodi tersebut , yang nantinya akan memakan waktu 2-3 tahun sebelum dilakukan tes laboratorium. Penelitian tersebut adalah salah satu upaya mencari pengobatan bagi kanker mulut rahim yang hingga kini belum diketahui obat penawarnya.

    Pengobatan atas kanker mulut rahim selama ini dilakukan dengan tiga cara yakni operasi, radiasi (penyinaran) dan kemoterapi. Masing-masing terapi itu dilakukan dokter menurut stadium kanker yang dialami pasien dan dengan pertimbangan kaidah dan risiko bagi pasien.

    Kanker leher rahim sampai kini belum diketahui penyebabnya. Namun berdasarkan penelitian terbaru, virus HPV merupakan salah satu pemicunya. HPV dapat menjangkiti seorang wanita jika pasangan seksualnya mengidap virus tersebut akibat gonta-ganti pasangan. Selain itu, wanita yang mempunyai kebiasaan merokok juga rawan terkena kanker ini. Dan rupanya zat nikotin yang dikandung tembakau mempunyai kecenderungan mempengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker.

    Kanker mulut rahim biasanya menyerang perempuan usia produktif atau pernah melakukan hubungan seks, sering berganti pasangan seksual, kawin dalam usia relatif muda (belum berusia 17 tahun) dan banyak melahirkan. Pada kasus kanker mulut rahim, hampir tidak pernah terjadi pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Untuk mengetahui gejalanya sejak dini sebaiknya kaum wanita secara rutin melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali setelah berhubungan seks, atau tiga bulan setelah melahirkan untuk mendeteksi ada atau tidaknya prakanker/displasia. Kelemahan pemeriksaan pap smear ini, antara lain disebabkan pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai hingga sel di dalamnya tidak terllihat. Kelemahan lain, disebutkan kemungkinana zat pewarnaan yang digunakan sudah melampaui batas waktu (expire date).

    Dan kendala dapat pula terjadi jika ditemukan kasus human error, misalnya ahli patologi yang membaca hasil pemeriksaan kebetulan matanya lelah, sehingga terjadi kesalahan. Akan anggapan kanker mulut rahim dapat muncul tiba-tiba, tidak benar. Asalkan rutin memeriksakan diri, keberadaan HPV dapat dideteksi. Displasia atau prakanker terdiri dari tiga tahapan, yaitu ringan, sedang dan berat. Dari tahap displasia menjadi kanker stadium dini, memakan waktu dua tahun. Untuk membuktikan displasia setelah menjalani pemeriksaan pap smear dan dijumpai kelainan, selanjutnya dilakukan biopsi, jaringan kanker dipotong dan diambil untuk pemeriksaan laboratorium.

    Mengenai gejala kanker mulut rahim itu, pada tahap displasia sampai stadium I, praktis tanpa keluhan. Baru menginjak stadium 1 A- 3b terdapat keluhan pasien, sedangkan pada stadium 4B sel kanker sudah menjalar ke otak dan paru-paru. Penyakit kanker mulut rahim, merupakan penyakit yang banyak diidap kaum wanita di Indonesia. Jadi tidak ada salahnya jika kita mulai menjaga kesehatan sejak dini, menggelar pemeriksaan rutin dan mulai bersahabat dengan tembakau!

    Senangnya Menghisap Tembakau Senang
    Di tanah air, untuk urusan tembakau, Lombok mejadi juaranya baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Tembakau Virginia Lombok terkenal sebagai kualitas terbaik nomor 3 sedunia, dibawah tembakau Zimbabwe dan China. Selain diekspor ke negara-negara Eropa seperti Jerman dan Belanda, tembakau ini juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik rokok di Indonesia.

    Sebenarnya tembakau Lombok terdiri atas dua jenis yang dikenal luas, yakni tembakau Virginia yang berasal dari varietas negeri Paman Sam, Virginia Amerika, dan tembakau rakyat yang biasa disebut tembakau rajangan seperti tembakau Senang, tembakau Kesturi, Eskort, tembakau Hitam, dan Makopan.Sementara tembakau lokal yang banyak dibicarakan adalah tembakau Senang, yang berasa khas khusus ditanam di Kampung Senang, Lombok Timur.

    Eh, tunggu dulu! Jangan bilang Anda seorang penikmat merokok, jika belum mencoba tembakau Senang. Setidaknya inilah ungkapan para perokok yang pernah mencoba tembakau Senang yang asli. Meski jenisnya tidak banyak dan tidak dipasarkan bahkan ke pasar tradisional sekalipun, karena jumlahnya yang minim. Tetapi rasa khas yang dimiliki tembakau ini konon sangat luar biasa, membuat banyak orang memburunya bak barang langka. Apalagi harganya memang tergolong mahal antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu untuk setengah kilogramnya! Bandingkan dengan harga tembakau Lombok jensi Kesturi, Kuning atau Hitam yang paling hanya Rp 10 ribu hingga Rp 60 ribu untuk setengah kilogramnya.

    Taru Martani
    Meski industri rokok saat ini begitu berkembang pesat, tetapi tembakau rajangan khas masyarakat Lombok tetap selalu teringat. Perdagangan tembakau daerahnya ini begitu lancar mengusai wilayah pasar tradisional di Mataram, baik pasar besar seperti Pasar Mandalika, Pasar Kebon Roek, Pasar Ampenan, Pasar Cakranegara, Pasar Sindu, Pasar Pagesangan, maupun pasar-pasar kecil lainnya. Bisa jadi hal itu karena rasanya yang enak atau juga harganya yang jauh lebih murah ketimbang rokok pabrikan. Dan penggemar tembakau rajangan ini ternyata dari semua kalangan.

    Beda tembakau Senang, beda pula dengan tembakau Java Besuki sebagai cikal bakal cerutu kelas dunia. Diketahui, sejak tahun 1918, Taru Martani senantiasa menciptakan formulasi campuran tembakau cerutu yang bercita rasa tinggi guna memenuhi keinginan dari pecinta cerutu sejati. Saat ini Taru Martani memproduksi 14 jenis cerutu yang sudah dikenal diseluruh dunia, yaitu Cigarillos/Treasure, Extra Cigarillos, Senoritas, Panatella, Slim Panatella, Half Corona, Corona, Super Corona / Grand Corona, Boheme, Royal, Perfecto, Rothschild, and Churchill.

    Dalam perkembangannya Taru Martani saat ini memproduksi 3 formulasi campuran cerutu yaitu : Natural Cigar (murni tembakau), Flavour Cigar (tembakau dengan saus/aroma Mint, Amareto, Vanilla, Rum dan Hazelnut) dan Mild Cigar (tembakau “ringan’). Bahan baku Taru Martani tembakau dari daerah Besuki, Jember, Jawa Timur. Tembakau tersebut bernama Java Besuki yang memiliki rasa tembakau yang cukup menonjol dengan warna coklat kehitaman.

    Dalam prosesnya, Java Besuki digunakan untuk pembungkus dalam (omblad) dan pembungkus luar (dekblad) cerutu. Sementara untuk isi (filler) digunakan tembakau Java Besuki yang telah dicampur dengan tembakau dari Havana dan Brasil. Keunikan pembuatan cerutu Taru Martani adalah karena semua proses pembuatannya dilakukan secara manual dengan tangan. Oleh karena itu dapat dikatakan setiap batang cerutu dibuat dengan ketelitian tinggi dan menjadi hasil karya yang terpilih. Dan benar-benar luar biasa.

    Saat ini sebanyak empat belas jenis cerutu produksi Taru Martani saat ini telah menjadi komoditi ekspor yang cukup menjanjikan. Pasarannya merambah negara Belanda, Belgia, Jerman, Cekoslovakia, Amerika, Asia dan dalam waktu dekat Taru Martani akan melebarkan sayap ke Eropa Timur dan Eropa Tengah serta ASEAN.

    more
  • Komoditi Jahe Diincar NASA Majid Hamidi Nanlohy
    Selama ini kita mengenal jahe (Zingiber officinale), sebagai salah satu pelengkap bumbu untuk urusan dapur. Meski banyak juga yang memahami khasiat jahe sebagai tanaman yang rasanya hangat dan cenderung pedas untuk pengobatan tradisional. Dari mengatasi urusan perut, stroke hingga mabuk perjalanan. Bahkan, pihak NASA pernah tertarik meneliti jahe sebagai upaya mengatasi masalah mabuk para awak NASA dalam perjalanan ke luar angkasa.

    Sepak terjang jahe sendiri sebagai tanaman yang banyak diminati sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Tetapi mengenai asal tanaman ini, sampai kini masih menjadi suatu perdebatan. Dimana beberapa pihak meyakini jika jahe merupakan tanaman asli dari India. Sementara tidak sedikit pihak justru percaya jika Republik Rakyat Cina Selatan merupakan negara asal tanaman ini. Tetapi jika ditelusuri proses perkembangannya, dari India, jahe rupanya dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah.

    Kemudian pada zaman kolonialisme di wilayah Asia, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan ini kemudian cepat terdongkrak popularitasnya di benua Eropa. Namun, karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya dapat dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Sementara produsen jahe terbesar di dunia masih dipegang Equador dan Brasil.
    Jahe dapat tumbuh subur di ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, kecuali jenis jahe gajah di ketinggian 500 hingga 950 meter. Dibutuhkan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun, kelembapan 80 persen dan tanah lembab dengan PH 5,5 hingga 7,0 dan unsur hara tinggi demi pengoptimalan produksi. Dan harus digarisbawahi, tanah yang digunakan untuk penanaman jahe tidak boleh tergenang.

    Dalam wujudnya, jahe sendiri merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari basaha Yunani- zingiberi, sedangkan dari bahasa Sansekerta dikenal singaberi.

    Batang jahe adalah batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Dengan akar berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.

    Sementara bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.

    Sebagai produk yang diminati, jahe saat ini dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Kondisi ini antara lain disebabkan karena rimpang jahe, terutama yang dipanen pada umur yang masih muda tidak mampu bertahan lama jika disimpan di gudang. Sehingga harus dilakukan pengolahan secepatnya agar tetap layak untuk dikonsumsi. Dari masalah ini kemudian muncul ide pemasaran jahe dari beragam bentuk serta kegunaan, diantaranya jahe segar, awetan jahe, jahe bubuk, minyak jahe dan oleoresin jahe.

    Jahe kering merupakan potongan jahe yang kemudian dikeringkan. Jenis ini sangat populer di pasar tradisional. Awetan jahe merupakan hasil pengolahan tradisional dari jahe segar, terutama jahe muda. Yang paling sering ditemui di pasaran adalah acar, asinan, sirup, dan kristal jahe. Jenis ini disukai konsumen dari daerah Asia dan Australia. Lalu ada juga jahe dalam bentuk bubuk, yang merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari jahe menggunakan teknologi industri. Bubuk jahe diperlukan untuk keperluan farmasi, minuman, alkohol dan jamu. Biasanya menggunakan bahan baku jahe kering. Dan pada perkembangannya, ada juga Oleoresin jahe yang merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dari tepung jahe. Bentuknya berupa cairan cokelat dengan kandungan minyak asiri 15 hingga 35 persen.

    Varietas jahe yang dikenal luas di pasaran diantaranya, jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah. Jahe gajah merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih. Jahe kuning merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning. Lalu jahe merah merupakan jenis jahe yang memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah.dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.

    Selain menjadi bahan jamu, kita juga mengenal jahe sebagai bahan untuk pembuat sekoteng, bandrek, dan wedang jahe yang merupakan minuman yang digemari karena mampu memberikan rasa hangat di malam hari, terutama di daerah pegunungan. Sementara di masyarakat barat, ginger ale merupakan produk yang digemari. Dan di Jepang dan Tiongkok sangat menyukai asinan jahe. Demikian pula masyarakat Eropa senang dengan sirup jahe.

    Cerita tentang ketertarikan pihak NASA untuk mengatasi mabuk perjalanan luar angkasa dengan jahe, jelas bukan anekdot semata. Dalam kenyataannya, memang jahe selama ini terbukti berkompeten dalam urusan mengatasi masalah tersebut. Terutama untuk urusan pengobatan tradisional dan pergerakan usaha kecil tanah air, jahe tentu tidak hanya sebagai bumbu pelengkap masakan saja. Tetapi juga rutin mengisi celah bakul para Mbakyu jamu gendong.

    Dan apabila dikemudian hari jahe juga mampu mengatasi masalah mabuk perjalanan luar angkasa, bukan tidak mungkin jika sebelum terbang para awak NASA diwajibkan menggelar ritual minum jamu jahe terlebih dahulu.

    Resep Bikin Dada Montok
    Sebenarnya, memang tidak ada yang tahu persis asal mulanya tanaman jahe ini. telah dikenal sebagai bumbu dapur yang berkhasiat obat sejak ratusan tahun yang lalu. Di China, jahe kering telah dipakai sebagai bahan baku obat oleh seorang tabib yang hidup pada zaman kaisar Shen Nong, yang hidup 2000 tahun sebelum masehi. Dari daratan Tiongkok ini juga di temukan dua buku kedokteran yang pertama kali membahas khasiat jahe segar pada tahun 500 masehi. Selain di negeri China, India juga diketahui menjadi salah satu negara penyebaran komoditas ini.

    Negara-negara barat juga banyak yang memanfaatkan jahe sebagai obat traditional. Setidaknya itu dibuktikan dengan bahasan khasiat tanaman jahe yang tertulis pada buku kedokteran anglo saxon yang terbit pada abad ke 11. Dan dua abad kemudian, jahe merupakan bumbu dapur yang sangat popular di Inggris, setelah lada hitam. Sankin diminatinya di Eropa saat itu, harga bumbu dapur ini meroket tajam. Bahkan, untuk memperoleh 1 pon (setengah kilogram) jahe, harus mengeluarkan uang yang nilainya setara dengan seharga seekor domba!

    Dalam kamus pengobatan China, ada sedikit perbedaan antara jahe segar dengan jahe kering. Ahli pengobatan sering memakai jahe segar untuk mengusir ‘hawa dingin’ atau ‘ racun’ dan mengurangi rasa mual. Sementara jahe kering di pakai untuk menyembuhkan kekurangan ‘hawa dingin’ pada nyeri lambung, nyeri perut, diare, batuk dan rematik.

    Untuk di wilayah India, jahe segar juga dimanfaatkan untuk mengobati mual, asma , batuk dan rasa nyeri yang hebat dan mendadak, juga dipakai untuk mengatasi jantung berdebar-debar, gangguuan pencernaan, nafsu makan menurun dan rematik. Bahkan, pada abad ke 19, sari jahe menjadi obat asma dan batuk yang popular di India. Untuk obat batuk, sari jahe di campur jus bawang putih segar dan madu, sedangkan untuk meredakan mual, jahe segar ditambah sedikit madu dan sejumput bulu burung merak bakar. Bubuk jahe segar juga bisa di campur air, kemudian di aduk hingga berbentuk pasta dan dioleskan di pelipis untuk meredakan sakit kepala.

    Berbeda kondisi di benua Eropa, dimana kebanyakan orang Eropa minum teh jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa minum dua atau tiga cangkir penuh teh jahe dapat mengurangi gejala gout (penyakit radang sendi akibat kelebihan asam urat), perut kembung atau gangguan pencernaan (akibat terlalu banyak minum minuman keras ). Selain itu jahe juga memiliki khasiat memperlancar peredaran darah.

    Pada perkembangan zaman, peniliti modern ternyata tetap mempertahankan jahe sebagai bahan pengobatan. Dari hasil penelitian, ekstrak jahe, baik dari jahe segar maupun jahe kering, berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakteri, infeksi jamur, kejang, nyeri, luka serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi. Ekstrak jahe yang di teliti adalah sesuai standard gingerol, yaitu ekstrak yang tidak kehilangan rasa dan aroma jahe yang tajam. Melalui proses penelitian dengan percobaan tikus, ternyata jahe segar ampuh untuk meredakan nyeri dan infeksi. Percobaan in vitro (laboratorium) memperlihatkan bahwa jahe menghambat oksidasi (bersifat antioksidan) sehingga dapat mengurangi resiko penyakit kanker, dan juga menghambat pertumbuhan dari kuman.

    Jahe juga bermanfaat untuk sirkulasi darah. Tumbuhan rimpang ini memiliki khasiat antikoagulan ( anti pembekuan darah) yang lebih hebat dari pada bawang putih atau bawang merah. Jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di jepang memperlihatkan bahwa jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran drah tepi).

    Pada umumnya penelitian jahe diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap pencernaan. Di negeri cina, hasil penelitian yang dilakukan terhdap manusia menunjukan bahwa minuman yang terbuat dari jahe segar dapat menurunkan sekresi asam lambung selama beberapa jam. Kemudian meningkat kembali setelah beberapa lama. Penelitian lainnya menyatakan bahwa akar jahe kering mampu memperkuat lambung, usus halus dan mencegah muntah.

    Penelitian terbaru menunjukan ekstrak aseton dan methanol yang berasal dari jahe memiliki efek yang kuat untuk menghambat terjadinya tukak ( luka) pada lambung. Penelitian lainnya menunjukan bahwa gingerol mampu mengatasi afek toksisitas (keracunan) pada hati dengan jalan meningkatkan asam empedu.

    Selain itu, rupanya, kandungan jahe senyawa oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat antioksidan, diyakini mampu sebagai komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini:
    Obat masuk angin, ramuan: ambil jahe yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat dan minum hangat-hangat. Obat sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah), ramuan: ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren, minum sekaligus. Minum tiga kali sehari.

    Obat Mencegah mabuk kendaraan, ramuan: ambil jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Obat Terkilir, ramuan: ambil jahe lebih kurang dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo), ramuan: ambil 30 gr jahe, cuci bersih lalu dijus. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.

    Obat mengatasi cacing gelang, ramuan:ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih. Lumatkan, campur dengan segelas air. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. Minum ramuan ini tiga kali sehari. Obat Rematik, ramuan:siapkan satu atau dua rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut di atas api atau bara kemudian tumbuk. Tempel tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit.

    Obat Membuat payudara menjadi montok dan berisi. Ramuannya, masukkan dua ruas jahe segar yang telah dikupas kulitnya, ke dalam segelas susu murni yang panas. Tambahkan satu sendok teh gula. Minumlah menjelang tidur malam setiap hari. Jika anda seorang wanita yang memang ingin terlihat seksi, tidak ada salahnya mencoba resep tradisional ini. Setidaknya tidak perlu melakukan suntik silikon atau nekad menghadang maut seperti melakukan operasi.

    more
  • Komiditi Jeruk - Orange Jeruk, Buah Segar Asli Asia
    Siapa pun pasti mengenal buah jeruk. Buah berbau harum, yang rasanya asam manis. Selama ini kita pun mungkin hanya mengenal jeruk sebagai bahan dasar pembuat sirup rasa jeruk, permen, parfum atau rempah masakan. Atau memahami jika beberapa perusahaan obat juga menyertakan jeruk sebagai salah satu bahan, terutama untuk obat batuk, pilek dan demam bagi anak-anak. Dan mungkin tidak banyak yang tahu jika sebenarnya dari kulit hingga biji, jeruk mampu diandalkan untuk menghadang beragam penyakit. Selain tentu saja jika produksinya sangat menguntungkan dalam segi ekonomi.

    Sebenarnya, Jeruk atau limau merupakan semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa asam segar. Walau banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa yang begitu manis. Dan memang rasa asam tersebut berasal dari kandungan asam
    sitrat dari buah jeruk.

    Sementara ukuran pohon jeruk juga kecil dari jenis perdu atau semak besar dengan ketinggian antara 2 hingga 15 m. Batang atau ranting berduri panjang tetapi tidak rapat. Daunnya berwarna hijau dengan tepi rata, tunggal, permukaan biasanya licin dan agak berminyak. Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima mahkota bunga (kadang-kadang empat) berwarna putih atau kuning pucat. Buah bertipe "buah jeruk" (hesperidium), semacam buah buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan diameter antara 2 hingga 30 cm atau tergantung dengan jenisnya. Dan kulit buah jeruk yang umumnya berdaging memiliki kandungan minyak atsiri.

    Sebagian orang memanfaatkan buah dan daun jeruk sebagai penyedap atau komponen kue serta puding. Aroma yang khas berasal dari sejumlah flavonoid dan beberapa terpenoid. Dan tidak sedikit juga yang menggunakan keharuman dan rasa jeruk sebagai rempah masakan, bahan rasa dan aroma bagi permen, sabun, shampo, parfum serta obat-obatan. Mulai dari obat batuk, pilek dan demam. Hingga obat-obat luar seperti obat pembasmi serangga, pembersih lantai, losion anti nyamuk dan produk-produk khas industri lainnya. Meski juga diketahui, jika jeruk sejak dahulu kala sudah menjadi bagian dari bahan pembuatan obat tradisional.

    Di tanah air, kita banyak mengenal sebutan untuk buah jeruk. Mulai dari limau (Sumatera dan Malaysia) yang dapat diartikan sebagai jeruk yang rasanya manis atau biasa juga kita kenal sebagai jeruk keprok. Namun di daerah Jawa, sebutan limau atau limo dapat berarti sebagai jeruk nipis. Yaitu jeruk berkulit hijau tebal dengan buah berdaging putih pucat yang meski harum tetapi rasanya asam pekat. Jeruk nipis banyak dipergunakan sebagai penyedap masakan, terutama untuk menghasilkan rasa asam segar sekaligus penghilang bau amis daging. Seperti pada masakan soto, bakso atau sop kambing.

    Dalam urusan spesies, jeruk sangat beragam juga dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini juga seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya. Beberapa penelitian terakhir bahkan menunjukkan adanya keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, serta Microcitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Sementara Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus dan Papeda.

    Tanaman jeruk berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara. Kondisi perluasan penanamannya kemudian membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Sehingga kemudian kita mengenal Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk bali, jeruk nipis dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.

    Dalam pengertiannya, jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan jeruk yang memiliki kulit tebal dan biasanya untuk dapat dikonsumsi harus terlebih dahulu dipotong dengan pisau. Jeruk yang termasuk dalam kelompok ini antara lain jeruk Pacitan dan jeruk Valensia. Sementara jeruk keprok (Citrus reticulata) atau dalam perdagangan internasional disebut jeruk Mandarin. Jeruk ini memiliki ciri berkulit tebal dan buahnya agak besar, yang pada awalnya banyak ditemukan di China dan Asia Tenggara.

    Jeruk dibawa ke Eropa dan Amerika sekitar tahun 1800-an. Lalu ada juga jeruk siam (Citrus suhuensis) atau disebut jeruk Tanggerin memiliki ciri berkulit tipis. Dan rupanya, hampir 80 persen jeruk yang ada di Indonesia merupakan jeruk siam. Tetapi jangan lupa, ada juga jenis jeruk tertentu seperti jeruk nipis (jeruk asli Indonesia), jeruk pamelo atau jeruk besar (jeruk Bali), jeruk purut, dan jeruk sambal.

    Pada perkembangannya, ada beberapa negara yang secara mencolok menampilkan kesuksesan dalam urusan “panen” jeruk. Jika semula negara sekelas Amerika Serikat nampak begitu merajai dunia dalam urusan produk buah dan sayuran, kini China memamerkan “keperkasaannya” dalam hal yang sama. Salah satu produk buah China yang begitu membanjiri pasar dunia termasuk Indonesia, antara lain jeruk. Kondisi impor buah yang menggila dari China ke ranah lokal ini tentu menjadi suatu ironi mengingat negara kita sebenarnya subur makmur termasuk untuk produksi holtikultura. Apalagi untuk urusan jeruk. Bukan hanya untuk kaya dengan produksi, tetapi juga lengkap dengan beragamnya varietas lokal.

    Beberapa waktu lalu, pihak Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura
    Subtropis (Lolitjeruk), Badan Libtang Pertanian, yang berada di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, bahkan mengungkap jika pihaknya ternyata sudah lama berusaha mengumpulkan salah satu kekayaan sumber daya hayati tersebut. Tercatat, setidaknya lembaga ini sudah mengumpulkan paling tidak 160 varietas jeruk dari Sabang sampai Merauke, serta sedikit dari varietas luar negeri.Beberapa di antaranya adalah jeruk keprok Tejakula, Sipirok, Kacang, Siem, Banjar, Sioumpu, Siam Madu,dan Bali Merah. Ada juga Crifta 01, Jemari Taji, PameloRatu, Raja, Magetan, Sri Nyonya, Nambangan, dan jeruk manis Pacitan.

    Karena termasuk dalam jenis buah yang sangat digandrungi untuk dikonsumsi, jeruk dalam segi ekonomi memang dipastikan akan terus menjanjikan pencerahan. Jika ingin bertanam jeruk untuk komersial, tentu akan banyak mengeruk keuntungan karena minat terhadap buah jeruk seakan tidak pernah surut. Setidaknya, dari balita hingga nenek tua renta dapat mengkonsumsi buah ini. Rasa-rasanya, juga belum terdengar ada orang yang alergi atau berpantangan terhadap jeruk. Seperti misalnya, kebanyakan makan jengkol lalu kena jengkolan, atau kemaruk makan durian jadi mabok durian.

    Apalagi memang Indonesia cukup kaya dengan varietas jeruk. Sehingga sudah searusnya untuk memikirkan upaya peningkatan mutu jeruk lokal dan agresifitas pemasaran sehingga tercipta peluang ekspor. Selain itu, tentu harus tidak mengesampingkan upaya lain, seperti memaksimalkan penanaman jeruk di berbagai daerah sehingga produksi tidak hanya memenuhi pasar lokal saja.

    Si Bulat Berkhasiat
    Banyak macam jeruk yang kita kenal selama ini. Seperti jeruk manis, atau jeruk yang memiliki bentuk bulat yang hampir sempurna ini banyak tumbuh di daerah Florida dan California, Amerika Serikat. Jeruk manis terbaik adalah yang berkulit tipis, ukurannya sedang (tidak besar dan tidak kecil) dengan berat seimbang, rasanya manis, berbuah tebal dan sukar dikupas. Mengandung kadar gula dan vitamin C cukup tinggi, sehingga sangat baik bagi pertahanan tubuh, pengobatan panas dalam serta sariawan. Sering mengkonsumsinya, terutama bagi anak-anak, memberikan efek sangat baik bagi daya tahan tubuh, sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.

    Lalu ada pula jeruk mandarin, yang banyak tumbuh di wilayah Asia. Jeruk mandarin terbaik adalah yang kulit buahnya mudah dikupas, banyak airnya dan rasanya manis namun sedikit asam. Kita juga mengetahui adanya jenis jeruk keprok atau jeruk jenis jeruk yang di Indonesia dikenal dengan nama jeruk Jepun ini berasal dari Vietnam. Jeruk keprok terbaik adalah yang berkulit tipis, daging buahnya tebal dan mudah terpisah, teksturnya lembut dan lunak, bijinya sedikit, banyak mengandung air, rasanya manis dan aromanya segar.

    Dan di tanah air, pastilah kita bangga dengan jeruk asli kita ini. Yaitu, jeruk nipis. Rasanya yang sangat asam itu membuat jeruk nipis biasa digunakan sebagai pelengkap rasa pada minuman atau masakan. Jeruk nipis terbaik adalah yang warna kulit hijaunya mengkilat dan daging buahnya putih kekuningan. Karena khasiatnya, jeruk nipis dalam pengobatan tradisional juga digunakan untuk membersihkan kuku, mengatasi ketombe serta obat batuk. menyembuhkan penyakit batuk tanpa demam
    Cara membuat ramuannya: jeruk nipis dipotong dan diperas diambil airnya. Kemudian tambahkan madu sebanyak perasan air jeruk. Aduk kedua bahan hingga tercampur rata. Minum tiga kali sehari dengan dosis satu sebdok makan untuk orang dewasa dan setengah sendok teh untuk anak-anak.

    Obat batuk disertai pilek
    Bahan yang diperlukan: satu buah jeruk nipis, minyak kayu putih dan kapur sirih.
    Jeruk nipis dipotong dan diperas diambil airnya. Tambahkan minyak kayu putih dan kapur sirih sebanyak perasan. Setelah ketiga bahan tercampur oleskan pada dada, leher dan punggung penderita sakit batuk pilek.

    Sakit demam pada anak-anak
    Bahan yang diperlukan: satu buah jeruk nipis, tiga suing bawang merah, satu suing bawang putih, satu sendok, minyak kelapa dan garam secukupnya. Caranya: jeruk nipis dipotong dan diperas diambil airnya. Bawang merah dan bawang putih diparut kemudian ditambahkan garam dan minyak kelapa, aduk hingga tercampur rata. Campurkan air jeruk nipis dan parutan bawang yang telah bercampur dengan minyak kelapa dan garam tadi. Kompreskan secara merata pada dahi terutama ubun-ubun.

    Obat panas, menggigil, dingin
    Bahan: satu buah jeruk nipis, setengah pelepah daun papaya, kencur satu ruas jari. Cara membuat ramuan: Jeruk nipis dibelah dicampur dengan daun papaya dan kencur. Ketiga, bahan direbus dengan tiga gelas air. Rebus ramuan hingga tersisa satu gelas dan saring airnya untuk diminum tiga gelas sehari sebabyak setengah gelas.

    Obat batuk secara umum
    Bahan: Satu buah jeruk nipis, kecap dan madu secukupnya. Cara membuat ramuan: Jeruk nipis dipotong dan diperas diambil airnya, kemudian dicampur dengan kecap dan madu sama banyaknya. Aduk sampai rata. Minumkan pada penderita sehari sekali satu sendok

    Saudara jeruk nipis yang tergolong mirip sebut saja jeruk lemon. Hanya terlihat berbeda pada warna kulitnya yang justru kuning mengkilat. Rasa asam pada jeruk lemon terkadang menjadi campuran unik berkhasiat bagi minuman the, yang jika diminum rutin konon dapat melangsingkan badan.

    Jeruk-jeruk lain di tanah air yang kita kenal, juga tidak terlepas dari keunikan bentuk dan kulitnya. Seperti jeruk Medan, yang meski warnanya terlihat mentah karena kehijauan tetapi justru menampilkan rasa yang begitu manis. Dalam segi ukuran, jeruk medan berkualitas justru agak berat, dan teksturnya unik karena memiliki sedikit lekukan pada bagian atas namun jika dipegang terasa empuk. Lalu juga ada jeruk Bali yang bentuknya unik, kerena ukurannya lebih besar dari jeruk-jeruk lainnya. Jeruk Bali yang termasuk dalam kualitas terbaik memiliki kulit luar berwarna agak kekuningan dan tebal. Daging buahnya sangat rapat satu dengan yang lainnya, berwarna merah muda dengan rasa manis dan banyak mengandung air. Karena dagingnya yang begitu tebal ini, sebagian orang bahkan tidak ragu untuk menjadikannya sebagai bahan untuk rujak.

    Selain memahami jenis-jenis jeruk, tidak ada salahnya jika kita juga mengetahui khasiat tertentu dari jeruk yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional. Begitu luar biasanya sebuah jeruk, bahkan Rasulullah bahkan bersabda,“Permisalan seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an ialah seperti buah jeruk, rasanya manis dan aromanya harum” (HR. Bukhari 8/59 dan Muslim (797).

    Diantara manfaat kulit jeruk, jika diletakkan pada pakaian dapat mencegah ngengat atau tunggau. Aromanya bisa menetralisir udara kotor, mampu mengatasi bau mulut, serta membantu proses pencernaan jika digunakan dalam campuran makanan. Penulis kitab Al-Qanun bahkan mengatakan, “Perasan kulitnya dapat digunakan sebagai pembalut luka, abu dari kulitnya merupakan penggosok yang baik terhadap lepra.”

    Selain itu, daging buah jeruk dipercayai mampu mengurangi panas perut. Juga bermanfaat bagi penderita penyakit empedu hingga wasir. Sedangkan mengenai manfaat bijinya, Ibnu Marwaih mengatakan, “Khasiat bijinya bermanfaat terhadap bisa (racun) yang mematikan, dengan cara meredam biji tersebut dalam air hangat. Kemudian air redaman biji tadi diminum seukuran dua mitsqal (dua timbangan) masing-masing seberat kira-kira dua puluh lima gram. Juga akan sangat bermanfaat apabila biji tersebut dilumat dan diletakkan pada bagian tubuh yang terkena sengatan.”

    Lalu juga ada yang mengungkapkan, jika khasiat biji sitrun bermanfaat terhadap sengatan kalajengking, dengan cara meminum dua mitsqal air rendaman biji yang diperoleh dengan merendam biji tadi dalam air hangat. Juga bermanfaat jika dilumatkan dan diletakkan pada tempat sengatan. Karena manfaatnya yang demikian banyak, maka pantaslah jika jeruk dijadikan permisalan bagi eksistensi seorang mukmin yang gemar membaca Al-Qur’an.

    more
Bookmark and Share

Recent Comment


ShoutMix chat widget

Random Post